Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Honda New Blade 110R, Bermain Kompresi Tinggi

billy - Selasa, 8 Januari 2013 | 17:53 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Tenaga Honda New Blade 110R yang dipakai Yogi Hermana stabil. New Blade yang digunakan andalan tim Honda Intrac Enduro KYT Medan (HIEKM) di kelas MP1 untuk seri I Street Fire Road Race, OMR Honda Medan, sanggup mengimbangi sirkuit yang banyak tusuk kondenya.

Enggak perlu gantung kopling, tutup gas dan gas dibuka halus, New Blade langsung keluar dari tikungan dengan stabil di trek alun-alun Stabat, Kab. Langkat, Sumatera Utara.


“Bermain kompresi aja kuncinya. Harus berani tinggi supaya tenaganya bisa kejam di putaran bawah. Keluar kelokan bisa lebih cepat,” ujar Bambang Wahyudi yang jadi tunner andalan tim HIEKM, Medan itu.

Juruk korek yang asli Medan itu memang sudah dua tahun menangani Blade. Tunner yang bermarkas di Kita-Kita Racing (KKR), Jl. Setiabudi (ring road), Medan, ini sudah mulai paham bagaimana mengatur kompresi New Blade untuk menaklukan trek patah-patah.


“Kalau sirkuitnya panjang-panjang, saya buat kompresinya maksimal 12,5 : 1. Tapi, di sirkuit pendek dan banyak putar baliknya kompresi minimal 12,7 : 1,” kata Benk-Benk, panggilan akrab Bambang Wahyudi. “Kereta (motor, red) jadi cepat keluar tikungannya,” timpal Yogi yang juga turun di MotoPrix Region 1, Sumatera.

Tapi, Benk Benk enggak mau beresiko. Dia sempat bilang kalau kompresinya sering menggunakan 13 : 1 untuk sirkuit seperti di Alun-alun Stabat. Tapi, kali itu dia hanya mematok kompresi di angka 12,7 : 1.

“Soalnya ketahuan bensol yang kita dapat bercampur sedikit air. Kalau dibikin 13 : 1, mesin cepat panas. Lama-lama mesin bisa ngejem (macet, red),” tutup Benk Benk. Bensol palsu tuh!

SUDUT SOK DIMAJUKAN

Bukan cuma kompresi yang diatur ulang. Tapi, ada bagian lain yang jadi rumus jitu untuk menaklukan trek patah-patah. Tahu kalau akan berhadapan dengan sirkuit yang semua tikungannya putar balik, Bambang Wahyudi, mengubah sudut rake sokbreker belakang.

“Saya majukan 15 derajat pegangan atas sok belakang dari standarnya. Ini pun mengikuti penggantian swing arm,” ulas Benk-Benk yang juga jadi pembina mekanik balap Honda untuk jaringan Honda di Sumatera Utara.

Memang, lengan ayun yang diambil dari motor lain membantu New Blade tunggangan Yogi Hermana lincah menyikat semua u turn alias belokan putar balik. “Seandainya sirkuitnya panjang dan tikungannya pun panjang saya cukup pakai standar,” urai Benk-Benk. (motorplus-online.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa