Komparasi KTM Duke 200 VS RC200, Beda Posisi Berkendara dan Harga

Jakarta - Kemunculan KTM Duke 200 pada awal 2013 lalu, membuat konsumen motor 200 cc memiliki pilihan selain produk yang disuguhkan oleh pabrikan asal Jepang. Harga yang waktu itu dibuka Rp 57,5 juta, tampak lebih mahal. Apalagi pada harga itu, pemain lainnya sudah menggendong mesin berkapasitas 250 cc dan sedangkan Duke 200 hanya 200 cc.

Yups, melalui PT Moto KTM Indonesia dilansir produk motor sport full fairing 200 cc satu silinder bernama KTM RC200. “Kedua varian yang berbeda konsep ini, memiliki potensi bikin gatal alias galau total calon konsumennya. Karena, baik Duke 200 maupun RC200 menggendong mesin yang sama persis,” papar Mr. Testo mengamati.

Biar enggak gatal, coba perhatikan lebih seksama kedua produk tersebut. Lalu baru putuskan, mana yang lebih pantas jadi isian garasi di rumah. Melihat tampangnya yang naked bike, tentu riding position Duke 200 lebih santai. Bisa leluasa bermanuver di antara mobil atau pengguna jalan lainnya saat macet. Radius putarnya lebar, sehingga Duke 200 cocok buat berkendara di dalam kota.

Sedangkan menyandang desain full fairing, membuat riding dengan RC200 lebih merunduk dan terkesan lebih serius. Fairing depan memaksa pengendara untuk lebih berhati-hati melakukan manuver saat kondisi jalanan padat.

Tentunya sangat disayangkan, kalau kurang hati-hati dan berujung fairing lecet akibat tersangkut bodi mobil bagian belakang. Lagian motor baru, pastinya belum ada body part yang tersedia. Baik Duke 200 maupun RC200, lebih cocok dikendarai oleh rider yang memiliki tinggi badan minimal 170 cm. Itu karena keduanya memiliki tinggi jok 800 mm (Duke 200) dan 820 mm (RC 200).

Kalau untuk tenaga, RC200 mengusung mesin yang sudah dipakai Duke 200. Dengan demikian bisa tergambar dengan jelas, kesamaan mesin single silinder yang memakai cairan untuk mendinginkannya. Performa tertinggi yang bisa dicapai mesin ini, mencapai angka 25 dk. Perpindahan antar gigi transmisi yang jumlahnya ada 6 percepatan terasa mengentak.

Suspensi depan sudah menggunakan model upside down yang sudah diseting dan diadaptasikan dengan kondisi jalanan di Tanah Air. Saat single riding, sok depan terasa sedikit keras. Performa yang mengayun sedikit lebih keras, juga terasa pada monosok yang mengawal lengan ayun. Ini yang membuat Duke 200 dan RC200 cukup stabil, saat diajak melibas tikungan.

Sistem kondom dipakai pada kedua tangki bahan bakar produk pabrikan Austria ini. Itu yang membuat Duke 200 dan RC200 terlihat memiliki tangki gambot, padahal bahan bakar yang bisa dibawa kurang lebih 10 liter.

Spidometer dengan fitur full digital, pastinya bikin RC200 jadi motor dari generasi teknologi terkini. Selain itu, rider juga bisa cukup jelas membaca informasi yang diberikan pada layar spidometer. Soal harga, memang Duke 200 lebih murah dibanding dengan RC200. Duke 200 dihargai Rp 57, 5 juta sedangkan RC200 full fairing dibanderol Rp 59,9 juta. Cuma beda riding position-nya saja, ayo mau pilih yang mana. • (otomotifnet.com)