Jakarta - Sesuai janji kami, setelah diulas hasil perkenalan sesaat dengan Kawasaki Estrella lewat artikel first ride, kali ini lanjut mengupasnya lebih dalam. Bagaimana impresi naik motor CBU Jepang yang dilepas Rp 64,9 juta (SE Rp 66,7 juta) OTR Jakarta ini?
Posisi duduk Estrella ternyata memang memberikan kenyamanan ekstra, setelah jalan lebih dari satu jam pun tak terasa lelah. Tentu saja karena posisinya memang santai, jok rendah (735 mm) dikombinasi setang tinggi dan kaki sedikit ke depan.
Makin nyaman karena joknya tebal dan empuk, bokong dan pinggang pun tetap nyaman walaupun lewat jalan rusak. Rasa nyaman juga didukung suspensi yang empuk, kalau untuk sendirian setelan bawaan pabrik nomor 2 masih pas.
Untuk berboncengan enaknya keraskan 1 tingkat. Mau buka jok? Kuncinya ada di depan dekat kran bensin. Rem cakram semi-floating 272 mm dijepit kaliper 2 piston, pakem!
Kendati suspensi empuk, motor dengan wheelbase 1.410 mm ini dibawa kencang tetap nikmat. Belok pun sangat nurut dan stabil. Enak banget deh kalau bicara handling. Tapi kalau sudah di atas 100 km/jam ban belakang sedikit ada ‘gejala melayang’.
Ban dengan kembangan jadul intermediate dari Bridgestone tipe Accolade cengkeramannya di berbagai kondisi jalan terbilang bagus. Lewat jalan tanah basah juga enggak licin.
Injeksi tapi ada kran bensin, tuh pompa ada di luar tangki
Smooth bisa dilihat dari hasil tes akselerasi pakai Racelogic. Kecepatan 100 km/jam butuh waktu 12,7 detik, untuk kategori motor 250 cc memang lama. Coba bandingkan dengan New Ninja 250FI yang hanya 7,5 detik. Hasil lengkap lihat di tabel.
Karena karakter smooth, bawa Estrella enaknya memang gas diurut, sehingga tenaga mengalir linear. Kalau gas dibetot mesin malah terasa ngeden, naiknya rpm tetap pelan. Sedikit cepat jika jarum takometer sudah menyentuh 5 ribu rpm, yang akan merambat hingga redline di 8.500 rpm yang diiringi sedikit getaran yang terasa sampai ke setang.
Gigi 1 sampai 4 terasa cukup rapat, kalau anak motor bilang giginya pendek-pendek.
Mesin overstroke, lebih enak diurut
Tapi di dalam kota pun tetap enggak masalah, karena selain torsi besar sejak rpm rendah menunjang saat stop & go, koplingnya juga empuk sehingga jari enggak mudah pegal. Lalu Estrella mudah diajak selap-selip, radius putar cukup kecil karena sudut kemudi mencapai 40°.
Di balik boks sekring, bersarang tool kit
Terakhir tak lupa dites pula konsumsi bensin. Pakai bensin oktan 92, sesuai rekomendasi pabrik minimal 91. Seperti biasa dipakai jalan harian. Hasilnya tiap 1 liter rata-rata bisa menempuh jarak 28 km.
Yuk turing! (motor.otomotifnet.com)
0-60 km/jam : 4,4 detik
0-80 km/jam : 7,4 detik
0-100 km/jam : 12,7 detik
0-100 m : 7,3 detik
0-201 m : 11,4 detik
0-402 m : 18,4 detik
Top speed spido 126 km/jam
Top speed Racelogic 119,8 km/jam
Konsumsi bensin 28 km/lt
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR