Desain klasik jelas terlihat dari tampilan yang serba membulat. Detail beberapa komponen makin menguatkan kesan lawas, seperti sepatbor dan knalpot dikrom, mesin dengan finishing poles, jok bergelombang, cat polos dengan striping tipis serta emblem 3D di tangki. Khusus yang special edition, hampir semua bagian berbalut cat hitam termasuk mesin dan knalpot.
Serba membulat, klasik!
Unik tombol klakson dan pass jadi satu. Panel indikator tampil jadul, tanpa fuelmeter! Jok bergelombang, empuk dan berkesan klasik. Unik tetap ada kran bensin, padahal injeksi.
Kedua, kendati injeksi tangkinya dilengkapi kran bensin. Ada posisi off, on dan res. Mungkin biar makin klasik. Terakhir enggak ada indikator bensin. Jadi kalau mau ngecek ya terpaksa buka tutup tangki trus digoyang-goyang, jadul banget! Terakhir enggak ditemukan emblem Kawasaki baik di mesin atau bodi.
Saat duduk terasa banget kalau motor ini pendek, karena tinggi jok cuma 735 mm dari permukaan tanah. Ditambah busa begitu empuk, nyaman! Posisi duduknya santai banget, cocok lah dengan genre motornya. Setang tinggi, jok rendah dikombinasi footstep sedikit ke depan.
Performa khas mesin overstroke (66 x 73 mm), torsi besar dan merata dari rpm rendah sampai menengah. Respon serasa bukan dari mesin 250 cc, smooth banget dan bawanya mesti diurut. Maklum teknologinya memang jadul, SOHC 2 klep dengan rasio kompresi 9:1 berpendingin udara.
Rasanya Estrella sangat cocok nih diajak turing dan nongkrong. Bagaimana rasanya dan berapa konsumsi bensin serta akselerasinya? Simak ulasan di tulisan berikutnya ya! (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR