Mencicipi Jupiter Z1 Juara Indoprix Pacuan Sigit PD!

Jakarta - Drtttt..drtttt.. Handphone berbunyi.. Ternyata ada pesan singkat dari M Abidin, GM technical and motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Wah, kali ini membawa kabar baik, menawarkan tantangan pada tim redaksi..!

Ini isi pesannya, "Saya tantang test Z1 Racing vs Standar, tanggal 9 Oktober bersama Sigit PD di sirkuit Sentul kecil." Kesempatan langka nih! Jarang-jarang media boleh mencicipi motor balap. Biasanya racikan balap seperti ini sangat rahasia.
Terlebih, Sigit PD baru saja meraih double winner Indoprix kelas 110 dan 125 dengan motor ini. Wah, makin enggak sabar untuk mencicipi performannya.
Performa saja? Ternyata bukan cuma kemampuannya ngebut di sirkuit. Abidin juga mempersilahkan kami untuk melihat dan merasakan langsung kesiapan tim Yamaha Yonk Jaya, tempat Sigit PD bernaung. Tim ini juga yang menjadi pit kru kami selama pengetesan.

"Saya tidak akan dampingi, tapi tim Yonk Jaya dan rider-nya yang langsung menemani media. Silahkan uji kesiapan tim kami menanganni Jupiter Z1 racing," ungkap Abidin penuh semangat.

"Dalam development tim balap kami ada tiga faktor kunci selain motor yang kompetitif. Yaitu rider, mekanik dan manajemen tim. Ketiganya harus benar-benar siap dan kami memiliki training yang berbeda untuk posisi-posisi tersebut," jelas Supriyanto, manager racing PT YIMM.
Khusus untuk mekanik, jangan heran jika kini semua mekanik Yamaha tampil lebih bersih dan membawa catatan kemana-mana. Catatan ini untuk mengetahui perubahan dan detail semua motor balapnya.
"Mekanik diajarkan bekerja sistematis. Adanya data juga memudahkan kerja mekanik menentukan kapan harus ganti komponen," jelas pria bertubuh gempal ini. Jadi tidak harus dikit-dikit bongkar yang malah membuat kerja mekanik lebih melelahkan dan kusut.

"Ibarat dokter, kalau dokternya mukanya kusut, pakaiannya kotor, pasiennya pasti enggak pede. Begitu juga dengan mekanik dan pembalap," ujarnya sambil bercanda.

Yup.. Kali ini tiga orang kru tim melayani satu pembalap dengan dua motor sekaligus. Spare part dan semua komponen yang sekiranya akan digunakan ada di dalam tool boks. Cukup satu saja, semuanya lengkap dan rapi.

"Setiap race tidak ada motor cadangan. Hanya satu 125 cc dan satu motor lagi 110 cc," ungkap Itong, mekanik Yamaha Yonk Jaya. "Tapi spare part lengkap, sampai sasis standar juga bawa," tuturnya.

Saat di seri terakhir Indoprix di Binuang, Kalimantan Selatan, tunggangan Sigit PD ini sempat ganti sasis karena terjatuh di sesi latihan. "Cukup 2 jam untuk mengganti sasis," jelasnya.

Sebelum mencoba untuk turun ke lintasan, lebih dulu dipersilahkan duduk di atas motor. Tujuannya merasakan riding position sesuai tubuh rider. Kedua Jupiter Z1 yang ada, pada dasarnya didesain khusus untuk Sigit PD.

"Kalau pijakan kaki bisa disetel, gampang kok tinggal bilang aja kurang tinggi-rendah atau maju-mundur," ajak Itong sambil menunjukan cara seting ulang foot step. Oiya setang juga bisa diatur maju mundur. Itong juga menjelaskan kalau pengencangan baut sekecil apapun harus patuh pada standar torsi kekencangannya. "Kecuali bodi ya," ungkapnya.

Selebihnya ayuk gas..!!! "Oke, sekalian belajar racing line yang benar di Sentul kecil," ucap Mr Testo yang malu-malu tapi mau ngebut bareng Sigit PD.

Penasaran dengan impresi yang lain seperti handling dan performannya? Juga perbandingan dengan Jupiter Z1 versi standar? Tunggu ulasan lainnya. Kalau yang ini, Mr Testo siap memberikan testimoninya. "Yes, oke sip," yakinnya! (motor.otomotifnet.com)