Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tes Knalpot SC Project Untuk Ninja 250, Dari MotoGP ke Massal

billy - Minggu, 8 September 2013 | 12:08 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Knalpot merek SC Project beken di MotoGP karena sponsori tim Ducati Pramac. Jadi, knalpotnya nempel di pacuan Ben Spies dan Andrea Iannone. Tapi, tersedia juga buat pacuan massal sepeti Ducati Street Fighter 848/1098, Kawasaki ER-6n, Z100 dan moge lain.

SC Project hadir di Indonesia lewat tangan One3 Motor Shop. “Buat Kawasaki New Ninja 250 atau Ninja Injeksi juga ready,” bilang Benny Saputra, owner One3 Moto Shop.

Tipe Oval ada dua pilihan bahan atau warna. SC Project bahan carbon dibanderol Rp 7,2 juta dan yang dari bahan titanium Rp 7,4 juta (termasuk dB killer.)

Bahan pipa knalpot terbuat dari stainless steel. “Di tekukan pipa menggunakan machining khusus, sehingga tekukan lebih sempurna tanpa bopeng. Juga las argon, lebih rata dan halus. Sehingga flow yang dihembuskan lebih lancar,” papar pria paseh berbahasa Jawa ini.


Tetapi, bagaimana dengan performanya? Biar sama-sama tahu, MOTOR Plus kudu uji knalpot SC Project Oval untuk Kawasaki New Ninja 250. Tentu, tesnya di atas mesin dyno agar peningkatan power dan torsi bisa terlihat.

Tes dilakukan di bengkel Aerospeed. Untuk perbandingan awal, Ninja dirunning beberapa kali agar power dan torsi didapat secara maksimal. Ninja standar, power terbaca 25,43 dk/11.100 rpm dan torsi 17,79 Nm/8.500 rpm.

Kemudian, knalpot SC Project full system dicangkokkan ke Ninja. Kembali dilarikan statis di atas dyno. Hasilnya, dengan ganti knalpot SC Project, power jadi 27,10 dk/11.500 rpm dan torsi 16,90 Nm/11.300 rpm.

“Power dan torsi ini masih belum bisa dianggap maksimal. Di motor injeksi bila sudah lakukan penggantian knalpot hukumnya wajib tuning, minimal aplikasi piggy back. Kalau di motor karbu kan minimal setel angin dan jeting,” wanti Benny panggilan akrab pria ini.

Dengan begitu, Ninja yang sudah tempuh aplikasi SC Project dikombinasi penggunaan piggy back. Kali ini, tuning mengaplikasi piggy back merek Dynojet Power Commender V. “Dengan aplikasi part ini pengapian dan bensin bisa mapping ulang lewat software,” jelasnya.

Setelah dituning, motor kembali dilarikan di atas dyno. Hasilnya, power masih melonjak naik jadi 30,05 dk/12.600 rpm dan torsi 18,71 Nm/10.900 rpm.

“Terlihatkan perbandingannya,” tutur pria yang stay di Jl. Raya Kelapa Puan AF 1, No. 24, Gading Serpong, Tangerang Banten dan bisa dicalling di HP 0813-1716-3312.  (motorplus-online.com)

Torsi (Nm)
Rpm    Standar SC Project Setting
5.000  12,25   15,31      16,35
6.000  16,33   16,36      17,40
7.000  16,25   16,36      17,26
8.000  16,89   16,55      17,64
9.000  16,91   15,33      17,04
10.000 16,51   14,43      16,41
11.000 13,97   16,92      18,46
12.000 13,97   15,69      17,59

Power(dk)
Rpm    Standar SC Project Setting
5.000  10,72   10,76      11,49
6.000  13,32   13,81      14,66
7.000  15,33   16,10      16,96
8.000  19,33   18,61      19,83
9.000  21,36   19,49      21,55
10.000 23,74   20,26      23,04
11.000 25,39   26,13      28,52
12.000 23,56   26,44      29,65

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa