Jarak dari Plaza Hotel tempat kami menginap ke kawasan Guci di Slawi berjarak sekitar 25 km. Untuk menuju ke sana, perjalanan ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam. Selain posisi duduk yang lebih tegak, jok Yamaha Force yang dibuat lebih lebar terasa cukup menopang tubuh rider.
Kenyamanan juga didukung oleh kemampuan suspensi depan teleskopik dan suspensi ganda di belakang yang terasa empuk saat Force melintasi jalanan tidak rata.
Menuju ke pemberhentian pertama di salah satu dealer Yamaha di Slawi, kami menemui cukup banyak jalanan berlubang. Tak jarang rider harus cekatan menghindari lubang-lubang tersebut. Di sinilah rider merasakan handling Yamaha Force yang sebenarnya.
Bodi Yamaha Force tergolong lincah diajak bermanuver! Makin asyik, bobotnya yang ringan menambah kemudahan berkendara. Berat isi motor ini hanya 93 kg, ternyata memberikan kemudahan terhadap pengendalian Yamaha Force.
Memasuki Kecamatan Slawi, perjalanan mulai menantang karena dihiasi tanjakan dan tikungan. Bagi pengendara dengan bobot tubuh 60-70 kg, rasanya tak ada kendala berarti saat melahap kondisi jalan seperti ini.
Mesin 4 tak satu silinder SOHC berkapasitas 115 cc terasa cukup bertenaga. Saat di tanjakan, torsi maksimal sebesar 9,53 Nm diputaran 5.500 rpm memang cukup mumpuni. Terutama saat transmisi berada di gigi 1 sampai 3. Namun, rider tetap harus bisa menjaga momentum agar tidak kehilangan torsi.
Kemampuannya ini juga didukung dengan bobot Yamaha Force terbilang ringan. Motor seharga Rp 13,3 juta ini juga dibekali mesin 115 cc berteknologi injeksi yang memberikan torsi melimpah. Asik cuy! (motorplus-online.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR