Totalnya, selama satu minggu lamanya Scoopy FI kami gunakan dalam perjalanan sehari-hari. Jujur saja, perubahan desain pada motor yang dilepas Rp 13,9 juta on the road Jakarta ini sangat menyita perhatian.
Desain dan Fitur
Bentuknya yang makin modern jadi pembeda. Kalau diperhatikan, desain bulat makin sedikit. Tapi kini lebih kaku dan dihiasi ornamen desain berbentuk agak lonjong.
Misalnya lampu sein, bukan lagi klasik, kini jadi satu dengan bodi dan nampak makin simpel.
Bagian buntutnya juga enggak terlalu membulat, aura modern makin kuat terpancar. Jadi jangan heran bila Honda menyebut motor ini dengan istilah "unique fashionable", bukan matik retro lagi!
Bicara desain, kita juga perlu tahu basis motor ini. Ternyata lebih dekat dengan Honda BeAT FI, jadi jangan kaget bila beberapa fiturnya sama persis dengan sang saudara. Misalnya jok yang lebih rendah dan aki di dek pijakan kaki.
Posisi aki yang ada di bawah kaki ini memungkinkan Honda untuk menambah ruang bagasi di bawah joknya. Kalau dibandingkan dengan versi sebelumnya, kini bagasi Scoopu FI 6 kali lebih besar dari sang pendahulu.
Dalam bagasi ini, helm open face bawaan Honda Scoopy bisa masuk. Tapi maaf saja, tipe helm full face enggak bisa masuk. Oiya, masih soal bagasi, kini untuk membuka jok cukup pencet tombol. Fitur yang sama dengan Honda PCX150. Oke juga!
Fitur lain yang cukup bikin heboh adalah aplikasi projector headlight yang diadopsi pertama kali di segmen skutik di Indonesia. Katanya sih keunggulannya sorot lampu akan lebih fokus. Langsung saja, dicoba di malam hari.
Memang tergolong terang untuk ukuran lampu utama motor matik. Lampunya pakai HS-1 dengan kapasitas 35 watt. Tapi yang istimewa ketika lampu jauh diaktifkan, sorotnya luas dan jauh ke depan.
"Dulu waktu develop motor ini di Jepang, sempat terfikir untuk menawar apakah bisa lampunya dibuat agak redup sedikit. Kalau di Indonesia, saat masuk gang bisa ditegur orang. Tapi rasanya enggak ada masalah ya," ungkap Alex Batubara dari Honda R&D South East Asia (HRS) Indonesia.
Yang penting saat masuk gang jangan pakai lampu jauhnya. Masih aman bro!
Handling
Impresi awal saat sesi first ride masih kami pertahankan tanpa koreksi, posisi duduk motor ini memang rendah mirip naik BeAT FI. Tapi bedanya, posisi setang lebih tinggi. Hasilnya, santai sekali duduknya.
Jalan jauh enggak masalah meski jok terasa tidak terlalu empuk. Justru karena tidak terlalu empuk, pantat malah enggak cepat panas. Mungkin karena tetap mempertahankan desain permukaan jok yang cukup luas.
Karakter suspensinya juga menawarkan kenyamanan tanpa membuat pegal pinggang dan tangan. Dukungan roda berukuran 80/90 dan 90/90 ring 14-nya cukup membantu redaman.
Tapi yang layak diacungi jempol adalah, meski nyaman dan empuk tapi ketika belok kencang suspensinya tetap stabil. Ayunan roda belakangnya terasa minim pada kecepatan sekitar 80 km/jam.
Buat boncenger juga tetap asik, joknya luas dan pijakan kakinya tidak terlalu tinggi. Tekukan kaki saat membonceng tetap ideal dan tidak cepat pegal.
Performa
Di gas hingga mentok, top speed di speedometer menyentuh angka 102 km/jam. Untuk mencapai kecepatan ini memang dibutuhkan jarak lumayan jauh, sekitar 1 kilometer.
Yang istimewa, hentakan pada putaran mesin rendah ke menengahnya tergolong responsif. Karakter ini cocok untuk pribadi agresif yang suka buka tutup gas mendadak.
Suara mesinnya juga tidak terlalu kasar, didukung suara knalpot yang cukup bersahabat. Enggak terlalu halus juga tidak segaring Scoopy lama.
Jika PT Astra Honda Motor (AHM) mengklaim konsumsi bahan bakarnya mencapai 56 km/liter, hasil pengetesan kami hanya 46 km/liter. Tapi ini adalah hasil dari pengetesan secara real di jalanan lewat 3 kali pengetesan dengan metode full to full.
Seperti biasa, cara berkendaranya tidak dibatasi kecepatan dan tetap melewati berbagai kondisi jalan. Dari macet hingg full speed. Kami rasa, angka 46 km/liter tetap tergolong irit untuk ukuran sepeda motor bertransmisi matik. Mantab! (motorplus-online.com)
0-60 km/jam: 6,7 detik
0-80 km/jam: 13,5 detik
0-100 meter: 8,4 detik
0-201 meter: 13,4 detik
0-402 meter: 21,8 detik
Top speed : 102 km/jam (speedometer)
Top speed : 94,8 (racelogic)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR