OTOMOTIFNET - Menjelang pesta rakyat di Jakarta Fair 2010 mendatang, pabrikan motor bersimbol garpu tala kembali merilis varian anyarnya bertitel Yamaha Xeon 125, khusus buat pencinta skutik (skuter matik) Tanah Air.
Gelagat yang ditunjukkan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), ATPM Yamaha ini seolah tak ingin kecurian oleh rival terdekatnya, Honda, yang kabarnya dalam waktu dekat juga bakal merilis skutik berkapasitas 125 cc bertitel PCX.
Meski Suzuki sudah lebih dulu menelurkan skutik berkapasitas 125 cc, lewat tiga variannya sekaligus, YMKI tetap yakin kalau Xeon bakal mencuri hati banyak penggemar di segmen ini.
Pasalnya sejak kemunculan perdananya di akhir April lalu, inden online yang dibuka pihak YMKI hingga 10 Mei lalu, sudah berhasil membukukan 200 penginden.
Panel instrumen Xeon dilengkapi indikator check engine layaknya motor injeksi | Panel indikator Skywave terlihat paling sporty di antara rival-rivalnya |
Bagasi Vario CBS Techno paling sempit | Indikator suhu mesin pada Vario CBS menjadi nilai tambah |
Kemungkinan ke depannya, pasar skutik premium Tanah Air yang sudah lebih dulu mencicipi suguhan dari Honda dan Suzuki, akan lebih terpuaskan lewat varian yang harganya tak terpaut jauh dengan Vario CBS Techno ini.
Melihat dari desain keseluruhan, tampilan Yamaha Xeon enggak jauh berbeda dengan rival sekelasnya, Suzuki Skywave maupun Honda Vario CBS Techno. Paling mudah dikomparasi lewat tampilan lampu depan, yang ketiganya sama-sama menganut model twin headlamp (lampu depan ganda).
Unsur utilitas seperti penambahan bagasi di bawah jok, juga diaplikasi di Xeon. Sektor ini menjadi salah satu keunggulannya, lantaran kapasitasnya paling besar di antara kedua rivalnya.
Yamaha Xeon bisa dikatakan perpaduan desain dan teknologi dari dua saudara tuanya, Mio Soul dan Jupiter MX 135. Seperti desain foot step boncenger yang lebih ergonomis, mengacu dari kekurangan komponen sejenis pada Mio Soul.
Sementara pada sektor dapur pacu, juga mengacu pada teknologi yang sudah diaplikasi di Jupiter MX. Yaitu kontur silinder antigores (DiASil Cylinder) sehingga umur pakainya lebih panjang.
Dimensi bagasi milik Xeon paling lapang | Kompartemen untuk menaruh barang pada Skywave tergolong ideal |
Sistem pengabut bahan bakar pada Xeon juga dibekali fitur TPS (Throttle Position Sensor). Tampilan pada panel spidometer layaknya motor dengan sistem injeksi, lewat lampu indikator berlambang check engine berwarna kuning.
Banderolnya yang selisih tipis dengan Honda Vario CBS Techno (Rp 15,79 juta), juga bisa dijadikan senjata menembus pasar skutik Tanah Air. Dengan banderol perdana yang ditawarkan Rp 15,5 juta, enggak menutup kemungkinan Xeon bakal mengangkangi Vario CBS.
Pasalnya kapasitas mesin yang lebih gambot, serta komponen suku cadang yang sudah terkenal lebih terjangkau ketimbang Honda, kemungkinan besar bakal mencuri minat calon pembeli di segmen skutik premium.
Namun begitu, Vario CBS Techno juga memiliki senjata buat menghadapi hadirnya Xeon. Pastinya lewat sistem tambahan combi brake system yang dianutnya, dan fitur ini merupakan satu-satunya yang diaplikasi pada skutik produk massal di Tanah Air.
Nah bagaimana dengan Suzuki Skywave? Meski sekelas dalam hal volume silinder, serta banderolnya yang lebih terjangkau (Rp 14 jutaan) ketimbang Xeon, apakah mampu menghalangi sepak terjang produk lansiran YMKI ini?
Kita lihat saja nasib ketiga skutik premium ini.
Table: komparsi skutik premium | |||
Suzuki skywave NR | Yamaha Xeon | Honda Vario CBS Techno | |
Harga OTR Jakarta (Rp,Juta) | 14,3 | 15,5 | 15,79 |
Pilihan warna | 5 | 5 | 5 |
Garansi mesin (tahun) | 3 | 3 | 3 |
Dimensi | |||
Panjang x Lebar x Tinggi (mm) | 1.935 x 670 x 1.070 | 1.850 x 685 x 1.060 | 1.904 x 680 x 1.090 |
Jarak sumbu roda (mm) | 1.285 | 1.260 | 1.273 |
Jarak terendah ke tanah (mm) | 140 | 125 | 133 |
Berat kosong (kg) | 113 | 103 | 101 |
Kapasitas tangki BBM (Liter) | 4,7 | 4,1 | 3,6 |
Kapasitas oli mesin (Liter) | 1 | 0,8 | 0,7 |
Rangka | |||
Suspensi depan | Teleskopik | Teleskopik | Teleskopik |
Suspensi belakang | Lengan ayun, sokbreker ganda | Lengan ayun, sokbreker tunggal | Lengan ayun, sokbreker tunggal |
Rem depan | Cakram hidrolis | Cakram hidrolis | Cakram hidrolis |
Rem belakang | Tromol | Tromol | Tromol |
Pelek depan | Casting 16 inci | Casting 14 inci | Casting 14 inci |
Pelek belakang | Casting 16 inci | Casting 14 inci | Casting 14 inci |
Ukuran ban depan | 70/90 - 16m / C36P | 70/90 - 14m / C34P | 80/90 - 14m / C40P |
Ukuran ban belakang | 80/90-16m / C53P | 90/80-14m / C49P | 90/90-14m / C46P |
Mesin | |||
Tipe | SOHC 4-tak | SOHC 4-tak | SOHC 4-tak |
Sistem pendingin | Udara | Liquid (radiator) | Liquid (radiator) |
Diameter x langkah (mm) | 53,5 x 55,2 | 52,4 x 57,9 | 50 x 55 |
Kapasitas silinder (cc) | 124 | 124 | 108 |
Perbandingan kompresi | 9,6 : 1 | 10,9 : 1 | 10,7 : 1 |
Daya maksimum (ps/rpm) | 9,6 / 8.000 | 9,6 / 8.000 | 8,99 / 8.000 |
Torsi maksimum (Nm/rpm) | 10,8 / 6.500 | 10,10 / 7.000 | 8,33 / 6.500 |
Karburator | Mikuni BS26 | Mikuni BS26 | Keihin VK22 |
Busi | NGK CR6HSA / ND U20FS-U | NGK CR7E | NGK CR7EH-9 / ND U22FER9 |
Kopling | Kering, Sentrifugal AT | Kering, Sentrifugal AT | Kering, Sentrifugal AT |
Sistem penggerak | V-Belt Otomatis (CVT) | V-Belt Otomatis (CVT) | V-Belt Otomatis (CVT) |
Sistem pengapian | DC-CDI | DC-CDI | DC-CDI |
Sistem starter | Elektrik & Engkol | Elektrik & Engkol | Elektrik & Engkol |
Sistem kontrol emisi | PAIR | AIS | - |
Sistem tambahan | - | - | CBS (Combi Brake Sistem) |
Fitur | |||
Bagasi bawah jok | V | V | V |
Bagasi depan | - | - | - |
aksesoris genuine | V | V | V |
Kunci magnet | V | V | V |
Side stand switch | V | V | V |
Aki MF (maintenance free) | V | V | V |
Sumber: Yamaha, Suzuki, Honda |
Penulis/Foto: Anton / Aant, Anton, Salim, Dok.Otomotif
Editor | : | Editor |
KOMENTAR