Tapi jika saat dilakukan pengecekan, kedua komponen tersebut normal-normal saja, dugaan boleh mengerucut pada balancing pelek. “Pelek model palang punya masa ketahanan, kurang lebih tiap 10.000 km harus dicek keseimbangannya, supaya tidak terjadi getaran,” terang Pradiptyo Ariawan dari Rumah Ban Motor Fatmawati, Jaksel.
“Kalau tidak segera dilakukan pengecekan, atau balancing ulang, kemungkinan motor makin tidak stabil bisa meningkat hingga 50 %,” tambah Nazar dari Gurkha Motorsports, Antasari, Jaksel. Pelek palang bawaan motor sport umumnya sudah ada timah yang berada di bagian tengah pelek, fungsinya untuk weight balance.
Pemberat dari timah ini membuat keseimbangan saat roda berputar. Secara berkala komponen ini harus dicek, dan dilakukan balancing ulang. Caranya, terlebih dahulu harus melepaskan timah balancer bawaan pabrik yang kemudian diganti dengan timah baru yang ditempel di bibir pelek. Mau tau lebih jelas? • (otomotifnet.com)
Timah bawaan pabrik ini memiliki ukuran berat yang beragam, contohnya di pelek belakang Kawasaki Versys 650 ini, memiliki pemberat timah seberat 20 gram
Timah bawaan pabrik akan digantikan dengan timah balancing yang berukuran 5 – 10 gram, tergantung tingkat tidak stabilnya pelek saat diukur dengan mesin balancing
“Titik balance yang baik itu harus berada di angka 10 untuk outer dan 10 untuk inner.” Terang Ario dari Rumah Ban Motor
Kalau kondisi pelek motor lumayan parah getarnya, maka akan makin banyak pula timah pemberat yang akan menempel di bibir pelek
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR