Baik merek GS, Yuasa, OEM Honda, Champion dan merek aki lainnya, pastinya dilengkapi informasi tentang spek aki tersebut maupun kode aki
“Aki baru, biasanya masih berada di dalam kemasan atau bungkus yang masih tersegel. Berhubung calon pembeli tidak bisa melihat langsung isinya, jalan satu-satunya harus mencermati beberapa tulisan atau kode yang tercantum pada kemasan,” ujar Adi, wakil kepala mekanik Honda Cipulir Motor (HCM).
Indra Simamora, head - Incoe Battery Department Astra Otopart selaku produsen aki GS, Incoe dan Aspira bilang, usakan beli aki di toko aki resmi atau dealer motor langganan. Karena di sana dilengkapi alat untuk pengecekan aki. Toko juga dianjurkan agar melakukan pengecekan aki setiap 6 bulan.
"Kalau tegangannya di bawah 12 Volt mesti diisi ulang. Jadi saat ada konsumen beli, tegangan aki tersebut sudah optimal sesuai kebutuhan," paparnya. Nah, biar enggak salah beli atau merasa tertipu karena kualitas aki kurang bagus, sebaiknya cermati beberapa hal berikut ini. • (otomotifnet.com)
Pada kemasan biasanya terdapat 2 lubang tepat di atas terminal min (-) dan plus (+). Fungsinya untuk mengecek tegangan aki dari sisi luar menggunakan multitester. “Kondisi normal tegangannya 12,3-12,6 Volt. Baik yang merek GS, Yuasa maupun OEM Honda yang kita jual,” papar Adi
Setiap kemasan, dilengkapi segel. Baik berupa hologram maupun isolasi. Misal pernah dibuka, pasti segel tersebut akan rusak dan ketahuan kalau aki pernah dibuka. Jadi pastikan segel masih utuh sebelum membeli
Lalu dibagian pojok kanan atas, biasanya ada lubang untuk mengintip kode produksi. Kode tersebut untuk menelusuri bila aki bermasalah, akan ketahuan toko yang menjual dan apa masalahnya
Ada kode 17/12 di kardus yang ditambahkan sendiri oleh pihak toko. "Tahun pembuatan, tidak bisa jadi patokan aki sudah kadaluarsa atau tidak. Pasalnya ada aki yang sudah lebih dari satu tahun nangkring di gudang, tapi setelah di cek tegangannya masih di atas 12 Volt dan bisa dipakai. Bila bermasalah, tinggal klaim ke toko karena biasanya aki bergaransi," ungkap Indra.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR