Namun lantaran minimnya pengetahuan, masih banyak bengkel yang menolak jika diorder oprek motor injeksi. “Kebanyakan bingung bagaimana menambah pasokan bensin, misal setelah bore-up. Pakai piggyback yang pakai laptop atau remot ternyata banyak yang bingung,” ujar Adrian Hendrayana, dari Pilar Motor, Bekasi.
Nah atas dasar itu, Adrian membuat piggyback yang user friendly bernama Speedspark Fuel Controller (gbr.1), pengaturan cukup pakai obeng (gbr.2), dan dibikin rentang putaran mesin rendah, tengah dan atas. “Ibarat menyetel karbu,” imbuhnya. Kalau diperhatikan persis Juice Box keluaran Two Brothers ya.
Misal durasi +10, maka durasi bukaan ditambah 10%, kalau awalnya 1 detik maka jadi 1,1 detik. Info kedua rpm, tentu saja putaran mesin. Ketiga adalah duty cycle, menunjukkan perbandingan lama waktu injektor on dengan on+off. Untuk amannya duty cycle maksimal 80%.
Info berikutnya di bawahnya tentu saja besarnya penambahan atau pengurangan pasokan bensin. “Untuk low 0-3 ribu rpm, mid 3-7 ribu rpm dan high 7-20 ribu rpm,” lanjut Adrian. Rentang penambahan atau pengurangan sebesar -20 sampai +50 (gbr.4).
Bagaimana pemasangannya? Karena yang dimanipulasi adalah sinyal ke injektor, maka yang dipotong adalah kabel dari ECU yang ke injektor. “Cuma ada 4 kabel, kuning dari kabel ECU, biru yang ke injektor, merah positif 12 volt saat on dan hitam massa,” imbuhnya.
Ada untuk motor apa saja? “Semua motor injeksi satu silinder bisa pakai,” bilang Adrian sambil menambahkan harga Rp 900 ribu.
Mudah kan! (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR