Pendapat berbeda dikemukakan Ridwan Nur Hayadi, kepala mekanik Dealer Kawasaki Ciputat, Tangerang. Sama dengan yang dikatakan Titut Winarto, kepala mekanik AHASS Wahana Motor di Jl. Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Keduanya sepakat, masa pakai 2 tahunan atau pada kilometer 20.000, minyak rem kudu dikuras.
Menurut Titut, "Disebutnya minyak rem, padahal sebenarnya bukan minyak. Tetapi campuran zat kimia. Sehingga dalam jangka waktu tertentu, bisa berubah karena pengaruh lingkungan. Seperti warna, kekentalan dan lainnya."
Hal sama diungkapkan Ridwan. Untuk motor Kawasaki, dalam kondisi dipakai atau tidak, kalau sudah dua tahun sebaiknya dikuras dan diganti minyak rem baru. Sebab, meskipun dalam tabung minyak rem yang tertutup rapat, suhunya lingkungan sekelilingnya mempengaruhi tekanan di dalam tabung. "Kan sering kita lihat ada titik-titik uap di dalam tabung. Nah, uap itu kemudian mencampuri minyak rem," terang Ridwan.
Padahal minyak rem sangat dilarang ada campuran uap. Apalagi untuk pengereman dengan sistem ABS. "Air yang tercampur dalam minyak rem akan menyebabkan pompa pengeremannya macet," tambah Ridwan.
Peter Dionisius yang Manajer Promosi PT Autochem Industry, selaku distributor minyak rem Prestone di Tanah Air pun punya saran. “Sebaiknya, lakukan penggantian dalam jangka waktu 1 tahun atau jarak tempuh 10.000 km, wajib atau rutin dilakukan. Kandungan kimia yang ada dalam minyak rem sudah berubah,” jelas pria berkacamata itu.
Sebab, baik itu dipakai atau tidak motornya, kandungan kimia berubah dalam jangka waktu tersebut. Salah satu ciri berubah, dari warnanya. Misalnya, jadi agak keruh atau menghitam jika dilihat dari kaca di tabung master rem. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR