Ada yang perlu diperhatikan penyetelan klep. Langkah yang harus dilakukan sebelumnya yaitu seting piston pada posisi TMA (Titik Mati Atas). Tidak hanya itu, syarat yang lain yang perlu dilakukan adalah posisi katup dalam kondisi bebas, pelatuk tidak sedang menekan klep. Sehingga bisa disetel kerenggangannya.
Jangan lupa, posisi piston pada TMA atau kondisi dimana piston berada di puncak (TOP) ada dua kondisi. Yang pertama top kompresi, dimana top ini terjadi setelah akhir langkah isap. Yang kedua adalah top buang dimana posisi piston di atas setelah akhir langkah buang.
Nah, untuk melakukan penyetelan klep, posisi piston harus berada pada top kompresi. “Untuk mencari posisi tersebut harus menyesuaikan tanda T yang ada pada magnet dengan tanda yang ada di blok, dan juga tanda yang ada pada timing gear dengan tanda yang ada pada kepala silinder,” buka Agus Wahyudi dari VEDC Malang.
Biasanya untuk mencari posisi tersebut kita harus melepas tutup timing gir keteng lebih dulu. Sehingga akan terlihat tanda yang ada pada timing gir.
Dengan cara melihat pergerakan katup, kita akan tahu posisi piston pada top kompresi atau top buang. Kembali pada penjelasan di atas bahwa top kompresi terjadi setelah langkah isap, berarti kita bisa tahu bahwa disitu terjadi gerakan pembukaan katup hisap.
Caranya kita raba katup isap maupun buang dengan jari-jari kita. Sambil kita putar magnet menggunakan kunci T kearah depan kita rasakan katup mana pelatuk yang bergerak menekan.
Jika yang bergerak katup isap atau katup yang ada di atas, berarti akan ketemu tanda T pada lubang intip magnet. Tanda T yang terlihat dari lubang intip tersebut menunjukkan piston pada posisi top kompresi. Tapi, jika yang bergerak menekan katup buang berarti akan terjadi top buang.
Jika tanda T yang ada di lubang intip sudah pas dengan tanda pada tutup magnet selanjutnya bisa melakukan penyetelan celah klep.
Editor | : | billy |
KOMENTAR