Dengan persoalan ini, pabrikan Honda juga tidak tinggal diam. Langkah yang diambil untuk menghilangkan masalah mbrebet itu mengganti tipe businya dengan yang berkarakter lebih dingin.
Dari pabriknya, Vario Techno 125 PGM-FI dibekali busi dari dua vendor yang berbeda. Tapi, yang dipasang di motor, ya tetap satu, lho. Karena kan memang mengaplikasi satu busi di ruang bakar. He,he,he...
Untuk NGK pakai yang kodenya CPR7EA-9 dan Denso pakai yang kodenya 22EPR9. Meskipun beda vendor busi, tapi sebenernya spek kedua busi ini sama untuk Vario Techno 125 PGM-FI.
“Sebetulnya businya sudah sesuai spesifikasi mesin, tapi masalahnya bisa jadi dari kualitas bahan bakar yang kurang bagus. Ini yang sebabkan gejala motor brebet,” menurut sumber dari PT Astra Honda Motor (AHM).
Nah, menurut pengujian yang dilakukan pihak AHM, penyebab mbrebet sebetulnya bukan dari busi bawaan Vario Techno 125 PGM-FI itu sendiri. Baik itu NGK ataupun Denso, tak masalah. Tapi disinyalir dari bahan bakar yang mengandung ferrocene.
Ferrocene ini, semacam aditif bahan bakar yang dipakai buat meningkatkan level kadar oktan di bahan bakar. Sayangnya efek aditif ini bisa menimbulkan deposit di ruang bakar, bahkan di elektroda busi.
Padahal, busi yang bagus mempunyai karakter self cleaning alias bisa membersihkan deposit sendiri ketika busi berada di suhu tertentu. Adanya deposit di elektroda, tentu membuat letikkan api menjadi tak sempurna dan mengganggu kinerja mesin.
Editor | : | billy |
KOMENTAR