Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Honda Inginkan Ada Regulasi Standar Tentang Klaim Konsumsi BBM

billy - Kamis, 6 Februari 2014 | 12:50 WIB
No caption
No credit
No caption



Jakarta - Dalam promosinya, hampir semua pabrikan sepeda motor menyebutkan estimasi konsumsi bahan bakar yang bisa diraih oleh produk andalannya. Salah satunya adalah PT Astra Honda Motor (AHM) yang juga melakukan hal serupa. Untuk yang satu ini, Honda tetap setia dengan data yang diperoleh melalui metode dari ECE-R40.

"Kami tetap menggunakan data dari ECE-R40 karena akurasinya paling baik. Dilakukan dengan memperhatikan parameter-parameter standar internasional yang telah disepakati. Dengan standarisasi pengetesan ini lebih mudah  melakukan pengulangan untuk tes yang serupa," buka Ahmad Muhibbuddin, PR Manager PT AHM.

Pria ramah ini juga memberikan saran agar pemerintah mengeluarkan regulasi tentang klaim konsumsi bahan bakar. Dipilih metode pengetesan yang akan dijadikan standar, sehingga tidak terjadi perdebatan di masyarakat. Misalnya, memilih ECE-R40, maka semua pabrikan juga hanya boleh mengumumkan konsumsi bahan bakar dengan hasil tes tersebut.

Selain dengan metode ECE-R40, konsumsi bahan bakar juga bisa diperoleh dengan road test di jalan raya. Namun, menurutnya cara ini dipengaruhi lebih banyak faktor eksternal. "Sehingga lebih sulit untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam kondisi yang selalu sama," jelas Muhib sapaan akrabnya.

Sedang terkait dengan keluhan konsumen yang sering berbeda hasil konsumsi bahan bakar yang digunakan dalam keseharian dengan klaim dari pabrikan, Muhib menjelaskan bahwa pada dasarnya konsumsi bahan bakar sehari-hari sangat dipengaruhi dengan cara berkendara, kondisi jalan, bobot pengendara, muatan dan banyak faktor eksternal lainnya. Sehingga hasilnya dengan klaim pabrikan tidak selalu sama, tapi setidaknya ada gambaran bagi konsumen terkait konsumsi bahan bakar motor yang akan dibelinya.

Cara Pengetesan ECE-R40

Tes dengan metode ECE-R40 dilakukan salah satunya saat uji tipe sebelum kendaraan dipasarkan. Cara ini tidak akan bisa dilakukan di jalanan. Harus di dalam lab dengan kondisi lingkungan dan cara berkendara yang telah ditentukan dengan ketat.

Cara tester mengendarai sepeda motor, buka tutup gasnya ada irama yang harus dilakukan sesuai standar yang telah ditetapkan. Ketika irama mengharuskan buka gas maka pengendera akan buka gas, lalu menutup gas dan seterusnya. Bahkan sebelum dilakukan pengetesan, motor harus dikarantina. Suhu bahan bakarnya pun harus sama. Dengan parameter yang terukur wajar bila cara ini dijadikan standarisasi untuk pengetesan motor baru.

Dalam pengetesan ini hasil yang bisa diperoleh adalah data tentang emisi gas buang untuk mendapatkan sertifikasi lolos uji emisi. Tapi dari emisi tersebut bisa diperoleh perhitungan konsumsi bahan bakar dengan melihat unsur carbon atau carbon balance. (motor.otomotifnet.com) 


Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa