"Kami tetap menggunakan data dari ECE-R40 karena akurasinya paling baik. Dilakukan dengan memperhatikan parameter-parameter standar internasional yang telah disepakati. Dengan standarisasi pengetesan ini lebih mudah melakukan pengulangan untuk tes yang serupa," buka Ahmad Muhibbuddin, PR Manager PT AHM.
Pria ramah ini juga memberikan saran agar pemerintah mengeluarkan regulasi tentang klaim konsumsi bahan bakar. Dipilih metode pengetesan yang akan dijadikan standar, sehingga tidak terjadi perdebatan di masyarakat. Misalnya, memilih ECE-R40, maka semua pabrikan juga hanya boleh mengumumkan konsumsi bahan bakar dengan hasil tes tersebut.
Selain dengan metode ECE-R40, konsumsi bahan bakar juga bisa diperoleh dengan road test di jalan raya. Namun, menurutnya cara ini dipengaruhi lebih banyak faktor eksternal. "Sehingga lebih sulit untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam kondisi yang selalu sama," jelas Muhib sapaan akrabnya.
Sedang terkait dengan keluhan konsumen yang sering berbeda hasil konsumsi bahan bakar yang digunakan dalam keseharian dengan klaim dari pabrikan, Muhib menjelaskan bahwa pada dasarnya konsumsi bahan bakar sehari-hari sangat dipengaruhi dengan cara berkendara, kondisi jalan, bobot pengendara, muatan dan banyak faktor eksternal lainnya. Sehingga hasilnya dengan klaim pabrikan tidak selalu sama, tapi setidaknya ada gambaran bagi konsumen terkait konsumsi bahan bakar motor yang akan dibelinya.
Cara Pengetesan ECE-R40
Tes dengan metode ECE-R40 dilakukan salah satunya saat uji tipe sebelum kendaraan dipasarkan. Cara ini tidak akan bisa dilakukan di jalanan. Harus di dalam lab dengan kondisi lingkungan dan cara berkendara yang telah ditentukan dengan ketat.
Cara tester mengendarai sepeda motor, buka tutup gasnya ada irama yang harus dilakukan sesuai standar yang telah ditetapkan. Ketika irama mengharuskan buka gas maka pengendera akan buka gas, lalu menutup gas dan seterusnya. Bahkan sebelum dilakukan pengetesan, motor harus dikarantina. Suhu bahan bakarnya pun harus sama. Dengan parameter yang terukur wajar bila cara ini dijadikan standarisasi untuk pengetesan motor baru.
Dalam pengetesan ini hasil yang bisa diperoleh adalah data tentang emisi gas buang untuk mendapatkan sertifikasi lolos uji emisi. Tapi dari emisi tersebut bisa diperoleh perhitungan konsumsi bahan bakar dengan melihat unsur carbon atau carbon balance. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR