Penjualan yang bagus biasanya diikuti dengan ketersediaan part aftermarket-nya bro, salah satunya knalpot racing. Untuk motor ini didominasi merek asing. Seperti halnya knalpot-knalpot racing merek import, bentuknya sudah pasti keren-keren dan suara yang dihasilkan tetap ramah lingkungan serta diikuti peningkatan performa yang signifikan.
Lalu ada apa saja knalpot yang bisa dipilih pengguna Yamaha R6? Bisa dilihat di sini.
Hadir dengan Silver Series, knalpot racikan Negeri Paman Sam ini bertipe full system. Bahan eksotis karbon Kevlar di badan knalpot, ditemani magnesium di bagian ujungnya. Warna gelap bikin tampilan knalpot ini terlihat gahar bro.
Sementara itu bahan leher knalpot terbuat dari stainless steel sehingga tahan karat. Knalpot dijual lengkap termasuk baut-baut dan klem-kleman di dalam kemasannya harganya Rp 13,5 juta. Ehh tapi ada juga yang model slip on loh bro, yang pasti harga jual lebih terjangkau, sekitar Rp 6,5 juta. Knalpot bisa dibeli di Sphinx Motorsport, Lebak Bulus, Jaksel.
2. MIVV
Masih dari Spinx Motorsport, ada lagi knalpot untuk Yamaha R6. Kali ini merek MIVV dari Italia, tipe slip on. Stainless Stell dipercaya jadi bahan pembentuk bodi knalpot, dengan caps karbon Kevlar di kedua ujungnya. Terlihat simpel tapi jangan tanya performa yang mampu dihasilkannya. Siapkan uang Rp 7,5 juta untuk menebusnya.
3. Akrapovic
Dari gerai Criz Cruz di STC Senayan ini, ada 4 tipe knalpot asal Slovenia ini untuk Yamaha R6. Ada tipe full system dan slip on, kita bahas satu-satu dulu. Untuk full system ada Akrapovic Evolution dengan bahan full titanium, harganya Rp 24 jutaan. Akrapovic Racingline full system berbahan stainless yang dilepas Rp 18-19 jutaan.
Sementara untuk slip on ada tipe Megafone dengan bentuk unik, kecil dan seperti terompet yang dijual Rp 5 jutaan. Lalu ada lagi Conical without Valve (Rp 8,8 juta) dan Hegagonal Carbon (Rp 9 Juta). Banyak pilihannya tuh, tinggal sesuaikan dengan budget dan kebutuhan bro. (motor.otomotifnet.com)
Spinx: 021-75921370
Criz Cruz: 021-57931523
Editor | : | billy |
KOMENTAR