Meski penjualan motor baru tahun 2015 diprediksi stagnan bukan berarti tidak ada segmen yang akan berkembang pesat. Motor berkapasitas mesin di atas 250 cc salah satunya yang bakal memanas persaingannya.
Jakarta - Pasar motor tahun lalu memang tidak mencapai target, namun penjualan motor berdasarkan data AISI 2014 toh masih bisa membanjiri pasar di angka 7.347.688 unit. Selain itu, meski skutik masih tetap dominan namun segmen lain ditengarai akan mengalami pertumbuhan lebih tinggi yaitu sport.
Ya, segmen sport diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan. Hal ini tidak lepas dari semakin jenuhnya segmen cub atau underbone, alias bebek. Dan hal ini juga sudah diprediksi oleh lembaga pembiayaan. Djap Tet Fa, Marketing Director FIF, menyebutkan bahwa semakin membesarnya segmen sport tidak lepas dari akan banyaknya motor baru jenis ini yang akan dilansir ke pasar.
Oleh karena itu tak heran sejumlah APM sudah bersiaga untuk menjadi yang terbesar di segmen motor sport. Terbukti banyak yang mengincar di kelompok kapasitas mesin di atas 250 cc, segmen yang disebut-sebut tidak sensitif dengan label harga. Dari data AISI 2014, seluruh motor merek Jepang mencatatkan angka 51. 850 unit.
PEMBELI BARU
Meski begitu, potensi konsumen di segmen ini tetap membuka peluang munculnya pembeli baru. Umumnya yang naik kelas dari segmen di bawahnya. Irvino Edwardly dari PT Mabua Harley-Davidson (MH-D) menyebutkan bahwa pihaknya juga mengincar pembeli baru yang akan meminang Harley-Davidson (H-D).
Mereka itulah yang disodorkan Street 500, motor berkapasitas mesin 500 cc. Harganya juga ‘miring’, Rp 219 juta (off the road). “Pembelinya kami incar dari existing buyer H-D dan tentu pembeli baru,” sebut Sales & Marketing Director MH-D itu saat menjelaskan bahwa pembeli baru adalah mereka yang nantinya akan bisa membeli motor H-D dengan kapasitas mesin lebih besar.
Street 500 untuk konsumen 'naik kelas'
“Tentu saja ini tantangan bagi industri sepeda motor, apakah mereka mampu menjawab ekspektasi masyarakat di segmen ini,” jelasnya. Kendati mengaku tidak akan menganggap segmen sport sebagai flagship namun diyakinkan oleh Margono bahwa pihak AHM akan berupaya keras mencatatkan penjualan unit secara maksimal.
“Meski tentu saja tidak akan sebesar motor-motor yang berada di bawah 250 cc,” jelasnya lewat surat elektronik kepada OTOMOTIF. “Pasar sedang berkembang, sedang bagus,” sebut Andre Osman dari Probike Motorrad. Pejabat Marketing Manager ini bahkan menyebut tidak adanya diskon harga unit baru tidak membuat animo calon pembeli motor BMW melandai.
BMW G 650 GS ABS, optimis mengalami kenaikan penjualan.
Per Januari 2015 Harga motor BMW varian GS dilabeli harga Rp 595 juta (off the road) untuk versi standar. “Meski banyak hadir motor jenis sport buatan Jepang namun kami punya segmen tersendiri,” ungkap Andre lagi.
Honda CBR akan kedatangan saudaranya yang berkapasitas 600 dan 1.000 cc. Paling cepat kuartal kedua 2015.
HARGA PSIKOLOGIS
Berada di segmen niche, pembeli motor yang akan membeli motor berkapasitas di atas 250cc sejatinya juga tidak steril terhadap pergerakan harga. “Buying power mereka ada batasnya, terlebih saat harga baru melonjak karena penurunan nilai Rupiah,” kata Irvino.
Serupa dengan Irvino, Margono menyebutkan bahwa calon konsumen motor jenis sport kelas atas tetap punya perhatian di soal harga. “Harga di segmen ini juga menjadi pertimbangan konsumen, tapi bukan satu-satunya faktor,” bebernya sembari menjelaskan bahwa pertimbangan atas faktor teknologi, desain, kekuatan dan nama baik brand, serta layanan purna jual bakal sangat diperhatikan pula oleh mereka. Banyak disebut-sebut bahwa AHM tengah mempersiapkan secara intensif kehadiran keluarga CBR yang berkapasitas 600 hingga 1.000 cc. •(otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR