Selain melatih pengendara dari komunitas Kawasaki, kesehariannya Sania tetap rutin bekerja di bagian Marketing Advertising KMI, Pulogadung, Jakarta Timur. Di antara kesibukannya bekerja dan sebagai instruktur, Sania tetap rutin melatih skill berkendara.
"Terutama cornering. Kalau sekadar pakai motor kecil nggak masalah. Tetapi kalau pakai motor sport yang punya dimensi lebih besar masih perlu latihan lagi biar lebih lancar," terang Sania yang masih menimba ilmu di Universitas Indraprasta, PGRI, Jakarta.
Berkendara motor sport membuat anak pertama dari empat bersaudara ini merasa makin percaya diri ketika berkendara. "Rasanya pakai motor sport lebih nyaman ketimbang motor kecil," sebut pemilik tinggi 165 cm ini.
Keberadaan Sania sebagai satu-satunya instruktur safety riding wanita seringkali menjadi pemanis dalam pelatihan. "Sering digodain, bahkan kadang ada yang meremehkan. Tapi justru itu menjadi semangat untuk tetap menyosialisasikan safety riding buat pengendara," tekad cewek yang mengaku masih jomblo ini.
Makin meningkatnya pengendara motor dari kalangan wanita juga memacu semangatnya untuk terus menularkan virus safety riding. "Membuka wawasan bagi wanita untuk urusan penggunaan perlengkapan sesuai standar berkendara. Helm, jaket tebal, sepatu tertutup dan perlengkapan lainnya," yakin cewek tomboy ini.
Ada yang mau dilatih Sania?. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR