Ini mobil perjuangan Sony. enggak bakal dijual smpai kapan pun !
Jakarta - Buat Sony Yudanto, Toyota Absolute Corona miliknya ini adalah mobil ‘perjuangan’. “Gue pakai sudah dari zaman pacaran sama istri, pas zaman bangun bengkel dulu, banyak lah pokoknya yang sudah dilewatin. Senang susah, hahaha,” gelak Sony, sapaan akrabnya.
Mesin eks Toyota Celica GT4 Turbo Intercooler, cukup kencang!
Efek Metal Flakes
Saking sayangnya dengan Coronanya ini. “Sudah tiga kali ganti tema modifikasi,” tukasnya. Tema yang sekarang ini sudah sangat jelas, spesifikasinya sangat mengarah untuk kontes modifikasi. “Ya, memang sudah sering banget ikut kontes,” sahutnya lagi.
Modifikasi untuk kontes memang harus menyeluruh luar dalam
Dari eksteriornya saja sudah terlihat jelas, body kit custom, cat custom, sampai wide body dan penggunaan pelek diameter besar menjadi unggulan Sony. “Catnya pakai candy red yang dicampur dengan efek metal flakes, keduanya dari House Of Kolor di Amerika,” jelasnya. Untuk warna putihnya pakai solid white De Beer dan pernis dari De Beer juga.
Interior sarat modifikasi, jok kulit sampai dasbor dicat custom
Pelek Lowenhart X-Position dengan lebar 19x8,5+12,5 inci, sadis!
Wide Body Custom
Kemudian Sony juga menggembungkan semua fendernya agar pelek Lowenhart X-Position ukuran 19 inci dengan lebar 8,5+12,5 inci bisa masuk dengan mudah setelah dibalut ban Accelera. Biar proporsional, Sony cukup menambah lebar bodi depan 3 cm dan belakang hingga 4 cm.
Depan kombinasi Caldina dan custom biar lebih segar
Menyeimbangkan fender yang sudah kembung, body kit custom juga dibuat dari bahan fiberglass termasuk side skirt. Supaya tampil lebih ceper, Sony memasang sokbreker Bilstein dengan per Terra. “Sekarang sudah cukup susah nih cari sport kit untuk Absolute Corona,” keluhnya.
Bagasi disesaki piranti audio untuk keperluan kontes
Agar ban belakang bisa ‘nyebur’ di dalam fender, dipasang custom adjustable four link kit untuk camber adjustment. “Jadi ban aman di dalam fender,” ujarnya lagi. Serunya, walau sanggup disetel hingga 7 derajat, namun Sony cukup pakai di angka 6 derajat untuk aplikasi sehari-hari.
Penghargaan Balik
Nah, karena kondisi mesin 3S-FE aslinya sudah tidak oke lagi, opsi engine swap pun jadi pilihan. “Gue ganti pakai 3S-GTE eks Toyota Celica GT4 termasuk kaki-kakinya sekalian, cuma four wheel drive-nya enggak gue pasang,” urai pria ramah ini.
Mesin yang sudah dilengkapi turbo ini masih dimodifikasi dengan mengganti exhaust system-nya pakai muffler HKS khusus mesin turbo. Enaknya pakai mesin yang ‘serumpun’, enggak perlu banyak ubahan seperti engine mounting.
Hasilnya cukup memuaskan. “Dua kali jadi The King, tiga kali jadi King Nominee, belum lagi piala kecil seperti best airbrush, best paint dan lainnya. Yah, hitung-hitung buat penghargaan gue ke mobil ini karena sudah banyak jasanya deh, hahaha,” gelaknya lagi. Enggak bakal dijual dong? “Enggak lah! Hehehe,” tutupnya. • (otomotifnet.com)
Plus:
- Modifikasi menyeluruh sesuai tema
Minus:
- Detail interior sudah harus diperbaiki
Data Modifikasi
Cat Candy Red dan efek metal flakes House of Kolor USA Cat solid white De Beer Pernis De Beer wide body custom Body kit custom Head lamp dan stop lamp Eagle Eyes Gril Toyota Caldina USDM Sunroof Toyota Soarer Pelek Lowenhart X-Position 19x8,5+12,5 Ban Accelera 235/35R19 (depan), 245/35R19 (belakang) Sokbreker Bilstein Per Terra Custom adjustable four link kit untuk camber adjustment Engine swap 3S-GTE Toyota Celica GT4 Turbo Intercooler Disc brake Celica GT4 Jok kulit MBtech kombinasi merah maroon putih dan cream Dasbor dan trim pintu cat custom Head unit monitor Pioneer Speaker split Morel Dome tweeter Peerless speaker belakang. Sony X-Plod, headrest monitor DHD 7 inci 2 subwoofer 10 inci ARC KARR series 2 subwoofer 12 inci X-Tant A-series, 2 midrange DB Drive, 6 pcs monitor 4 inci Power 4 channel Zapco 600 Reference Series 2 power monoblock Performa
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR