Mobil dua pintu memang nikmat untuk dipakai ‘mejeng’
Bandung - Kata mejeng yang diter-jemahkan Fawaz Salim memiliki arti lain. Jika kebanyakan orang lebih senang pakai Suzuki Vitara 2 pintu untuk dolan-dolan dalam kota, tapi menurut pria berusia 36 tahun ini lebih nikmat dipakai balap."Awalnya iseng-iseng saja, tapi ternyata jadi senang. Makin serius setelah ketemu dan mobil dipegang oleh Yudi," sebut Fawaz mengenai modifikasinya untuk ikut kejuaraan speed off-road.
Mesin berkapasitas 2.000 cc, cukup untuk melahap trek speed off-road
Setelah sempat pindah bengkel berkali-kali, akhirnya berlabuh di tangan Yudi Muhamad Kurniadi, nama lengkap Yudi. Oleh pria pemilik bengkel Yudi Dakocan yang sudah sangat akrab dengan Suzuki ini, segala modifikasi kembali dibenahi.
Hanya tombol dan instrumen yang diperlukan saja yang menempel di dasbor
Mesin dengan kode J20 berkapasitas 2.000 cc tetap dipertahankan. Hanya sedikit dibenahi dengan cara porting serta pemasangan Haltech Interceptor. Ini penting untuk mengail tenaga yang lebih baik saat di trek. "Sesuai peraturan di kelasnya (G2.3-red), memang tidak boleh ekstrem," jelas pebisnis di bidang kayu tersebut.
Haltech Interceptor dipakai untuk mengail tenaga lebih besar
Gaya mengemudi Fawaz yang beringas membuat beberapa komponen dibuatnya knock out (KO). Salah satunya transfer case. Menurut Yudi, sebelumnya pakai milik Suzuki Jimny dan selalu pecah. Beruntung pencarian penggantinya yang lebih kuat tidak terlalu lama. Sampai akhirnya ditemukan milik Mitsubishi Pajero Mini.
Per depan pakai Mitsubishi L300 dan belakang King Spring. Serta sokbreker yang mengandalkan sistem by-pass
Transfer case yang diklaim lebih kuat ini bersanding dengan girboks Suzuki Escudo 1.6. "Dalamnya kita custom lagi supaya lebih close. Jadi saat keluar tikungan, tenaga bisa didapat dengan cepat," jelas Yudi. Menurut Yudi juga, girboks bawaan dirasa kurang cocok untuk dipakai speed off-road.
Fawaz Salim. Memiliki niat mengganti bodi pakai kayu
Demi mendapat tenaga yang lebih baik lagi, bobot tentu dikurangi. Bukan dengan mengganti pelat besi pakai fiberglass, tapi Fawaz memilih cara lain. Yakni memotong bodi yang ada. Dalam keadaan asli, mobil ini berjenis hard top, namun seiring ketatnya persaingan, dibuat menjadi terbuka.
Dengan tampilan yang cukup menggoda dan terbuka, mejeng tak harus selalu bersih dan kinclong. Penuh lumpur atau debu juga tetap bisa maksimal loh. • (otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Mesin: J20, 2.000 cc, porting
ECU: Haltech Interceptor
Girboks: Suzuki Escudo 1.6
Gardan: Suzuki Vitara
Transfer case: Mitsubishi Pajero Mini
Per depan: Mitsubishi L300
Per belakang: King Spring
Sokbreker depan: Profender bypass dan Bilstein
Sokbreker belakang: Profender bypass
Tangki: Aluminium 25 liter
Pelek: OZ
Ratio setir: Howe
Jok: Replika Sparco
Seatbelt: Sparco
Setir: Sparco
Bengkel: Yudi Dakocan. Jln Kubang Mas 2 no 5, Terusan Logam, Bandung.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR