![No caption](http://assets.otomotifnet.com/media/embed/Audio%20mitsubishi-grandis_02.jpg)
No caption
Tahun lalu juara 2 di kontes EMMA (European Mobile Media Association), sekarang juara 1. Mudah-mudahan tahun 2015 dapat mempertahankan kemenangan
Jakarta - Untuk menjadi juara EMMA, tentunya banyak tantangan yang harus dilalui. Tidak hanya bersaing dengan installer negeri sendiri, namun juga harus menghadapi installer Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan, Tiongkok, Jepang dan Filipina.
![No caption](http://assets.otomotifnet.com/media/embed/Audio%20mitsubishi-grandis_03.jpg)
No caption
Head Unit McIntosh MX5000
Apalagi bertarung di kelas yang terbilang bonafid di EMMA, yaitu kelas Rp 40 juta, tidak menciutkan nyali Erwin Sugiharto, punggawa Digital Audio yang bermarkas di Pluit, Jakut. "Lawan tentunya sangat berat. Tapi pengalaman tahun lalu menjadi pelajaran untuk pengembangan berikutnya," ujar pria yang juga kerap menjadi juri di ajang-ajang kontes audio.
![No caption](http://assets.otomotifnet.com/media/embed/Audio%20mitsubishi-grandis_04.jpg)
No caption
Penempatan mid range off axis butuh hitungan cermat
"Tidak banyak yang berubah dari sistem tahun lalu sebenarnya. Hanya memperbaiki poin-poin yang kurang menurut juri EMMA 2013," terang Erwin. Perubahan pada tahun ini dilakukan setelah memastikan mendapat tiket ke final EMMA Asia.
![No caption](http://assets.otomotifnet.com/media/embed/Audio%20mitsubishi-grandis_05.jpg)
No caption
Pintu minim vibrasi berkat peredam StP 2 lapis
Paling utama mengganti head unit lama lansiran Pioneer dengan McIntosh, yang ditandem dengan processor lansiran ARC Audio untuk memudahkan tuning. Erwin menerapkan sistem 3-way pada MPV keluaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
![No caption](http://assets.otomotifnet.com/media/embed/Audio%20mitsubishi-grandis_06.jpg)
No caption
Desain boks terlihat sederhana tapi penuh inovasi
Sistem ini sama persis seperti tahun lalu namun ada perbedaan di bagian tweeter. Dulunya menggunakan AMT (Air Motion Transformer) lansiran Genetic, sekarang diganti tweeter model dome Genetic Prelude. "Suara tweeter dome lebih berbobot, ketimbang speaker elektrostatis dan terminal-terminal pada amplifier diganti dengan terminal Next Gen," jelas Erwin lagi.
Cukup andalkan 2 buah power amplifier 4 channel
Sektor penghasil nada rendah tidak diubah, masih mempercayakan pada subwoofer 10 inci dengan boks ported. Namun ada keistimewaan tersendiri di dalam boks tersebut. Tim Digital Audio menggunakan teknik melapisi dinding boks dengan alumunium.
Tujuannya menghasilkan suara nada rendah yang presisi dan rigid. Lubang udara alias ported juga terbuat dari bahan alumunium supaya mengurangi efek vibrasi.
Congratulation bos Erwin dan Digital Audio. • (otomotifnet.com)
Data Modifikasi
In Car Entertainment:
- Head Unit McIntosh MX5000
- Processor ARC Audio PS8
- Power Amplifier Genetic 4100 2 Unit
- Kabel RCA Genetic Reference
- Kabel Speaker Genetic Limited Edition
- Tweeter Genetic Prelude
- Midrange Genetic CR3
- Midbass Genetic CR6.5
- Subwoofer Genetic 10Z
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR