No credit
No caption
Berimajinasi memiliki kendaraan impian namun tidak bisa dibeli, kenapa tidak membuatnya saja sendiri demi memuaskan fantasi
Jakarta - Rasanya, hampir semua orang bakal jatuh cinta pada sosok Lamborghini Aventador J. Desain serba runcing ala Aventador namun roofless alias tanpa atap, membuat kharisma exotic hyper car itu semakin dahsyat.Namun sayang harganya yang selangit mencapai $ 2,8 juta atau setara Rp 33,6 miliar dengan kurs $ 1 Rp 12 ribu, membuat Andy Haryanto mengurungkan niatnya. Tapi bukan orang Indonesia namanya jika tidak kreatif.
No credit
No caption
Dasbor jiplak habis, tanpa head unit di dasbor seperti aslinya
"Tanpa bermodalkan contoh asli, hanya bermodalkan gambar-gambar dan spesifikasi dari internet, gue coba buat replika," terang penghuni daerah Pantai Indah Kapuk, Jakut ini.Andy mengaku jika ada contoh real-nya, tentu pembuatan skala 1:1 akan menjadi mudah. Sebisa mungkin kumpulkan data sebanyak-banyaknya. Mulai dari panjang, lebar dan tinggi kendaraan hingga wheelbase, dibuat mirip.
No credit
No caption
Bahan bodi tidak menggunakan fiberglass sama sekali, karena pastinya mudah retak-retak jika full custom seperti ini. Pelat galvanis yang digunakan cukup dengan ketebalan 0,8 mm. Lebih dari itu tentu akan menyulitkan proses pembentukan. "Memang idealnya seperti itu, jika melihat kebanyakan pabrikan kendaraan dan bengkel bodi, rata-rata pakai pelat setebal itu," ujar pebisnis kosmetik ini.
Interior juga harus mendukung jika ingin terlihat layaknya Raging Bull Aventador. Bagian dasbor hanya diisi oleh tombol-tombol untuk mengaktifkan lampu-lampu dan starter mesin. (otomotifnet.com)
No credit
No caption
Audio terbentur keterbatasan ruang bagasi
Mesin Pindah TengahMalu dong jika masih mengadopsi lay out mesin di bagian depan. Mesin standar juga dipensiunkan, diganti dengan kepunyaan Celica GT-4, namun hanya sistem 2 wheel drive penggerak belakang yang berfungsi.Sebelum dipasang mesin baru, tentunya agar lebih aman, mesin dari junk yard ini harus di-overhaul. Sekadar refreshment saja karena engine ini sudah berusia 20 tahun. Seal dan packing juga sudah pada keras, rentan rembes atau bahkan bocor oli.
"Mesin gue tidak ubah banyak hanya ganti blow off valve saja supaya ada suara cus cuss khas turbo," ujar ayah 3 anak ini. Malahan boost-nya hanya dipatok 0,4 bar. Terbilang rendah untuk mesin yang dari pabriknya sudah menggunakan turbo. "Biar awet aja itu sih, enggak perlu juga kan boost besar," terang pria yang sehari-hari menggunakan Mazda CX-5.Prosesnya tidak terlalu rumit, namun penempatannya harus benar-benar center. Agar lebih memudahkan pemasangan, transmisi menggunakan tipe otomatis.
No credit
No caption
Bodi dibuat secara hand made semirip mungkin dengan skala 1:1
No credit
No caption
Pelek diameter 20 inci bersanding manis dengan big brake kit
Pintu vertikal dibantu motorized agar buka tutup jadi mudah
DATA MODIFKASIMesin: Swapped Toyota Celica 3S-GTE Mid Engine
Blow off HKS
Eksterior: Bodi Custom Lamborghini Aventador J
Cat Spies Hecker Custom Glitter Airbrush Grafik
Lampu Depan Belakang Custom
Motorized (Kap Mesin, Pintu)
Vertical Doors Conversion
Spion Custom
Interior: Custom (Jok, Stir, Shift Knob, Dasbor, Door Trim)
Tombol Start Pivot
Pedal Set Alumunium
Kaki-Kaki: Rem Depan Brembo Pelek JF 20 inci x (8,5+9,5 inci)
Ban Depan Accelera 225/30R20
Ban Belakang Accelera 245/30R20
In Car Entertainment: Head Unit Alpine
Power Amplifier Cello CA 40
Speaker Cello Coaxial
Subwoofer Cello 8 Inci
KOMENTAR