Demam retro mendorong pria kelahiran kota Lampung itu belajar kilat untuk mengetahui seluk beluk Toyota Corolla keluaran tahun 70an. Singkat cerita, KE30 tahun '73 nampang di garasi dan sebagai tunggangan harian. "Dulu harus tebal muka, masih jarang yang pake mobil tua kaya gini di Bandung. Bahkan orang-orang tua yang liat aja nyengir kalo saya lewat." kenangnya.
Memiliki KE30 dan keaktifannya di Bandoeng Corolla Classic membuat Yance makin keranjingan dengan segala seluk beluk tentang corolla klasik. Sampai akhirnya suatu hari Yance dipertemukan dengan Toyota Corolla Wagon KE26 tahun 1971. "Lumayan juga buat nebusnya, puasa senin kemis 6 bulan," tambahnya.
Kondisi awal yang didapati Yance selain kelir biru tua yang membalut sekujur bodi, adalah tampang mobil tersebut bermuka tahun 1973. "Ada perbedaan di kap mesin, gril dan emblemnya, garnish side cover, list kap mesin, mika sen garnish dan lain lain. Makanya saya rekondisi bodi dikembalikan sesuai pabrikan tahun 1971" ucap Yance.
Untuk merekondisi bodi, mobil estate ini dipaksa mondok di bengkel cat Oto Service di jalan BKR Bandung. Seketika itu pula, perburuan aksesoris dimulai. Beruntung komunitas penggemar mobil retro cukup aktif, berbekal tali silaturrahmi yang terjalin di dalamnya beberapa part seperti stir, set lampu depan dan belakang akhirnya dijumpai dari rekan-rekan sesama penggemar mobil retro. Beberapa part terpaksa didapati dari luar kota Bandung,
"Udah ketuaan mobilnya, jadi susah nyari part-partnya." jelas Yance. "Apalagi waktu itu dikejar untuk menyelesaikan detail bodi, harus disesuaikan dengan aksesoris aslinya. Jadi nyarinya juga terburu-buru" tukas pria beranak satu ini.
Tak ketinggalan mesin dan kaki-kaki diperbaiki dan diganti dengan part orisinil produk Jepang yang masih bisa ditebusnya di toko onderdil Jakarta Motor di bilangan Banceuy Bandung. Di bagian dapur pacu sendiri, Yance tetap mempertahankan keaslian mesin 3K 1.166 cc. Di jalan tol masih mampu menembus angka 120 km/jam, master rem pun di refresh untuk faktor keamanan. Dinamo IC menggantikan tipe lama karena penambahan AC, "Biar enggak tekor, cuman belum nemu nih caranya biar enggak overheat kalo pake AC pas kondisi macet" ungkap Yance.
Sektor kaki-kaki makin gokil, pelek OEM KE20 dop dan ring beauty mempertajam aroma retro di mobil wagon tersebut. "Sebelumnya pernah pakai Enkei Supershark R13, pake Formulla lebar 8 inchi et-25 atau Techno Shark yang lebar 8,5" R13 juga pernah. Tapi temanya kan orisinil, jadi cakep gini lah," kekeh Yance yang mengaku juga cukup lama berburu pelek orisinilnya. Gak perlu puasa lagi kan, Kang?(mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : |
KOMENTAR