Oleh Edwin, ide sang dokter ‘dicerna’ dengan baik. “Konsepnya gue buat dengan tema street racing. Kencang, tapi masih enak buat harian,” ujar Edwin. Tentu saja, mesin jadi sasaran utama dengan melakukan Engine swap terhadap bawaan 850 R yang sudah dilengkapi turbo.
Tak hanya itu saja, demi meningkatkan kinerja mesin baru ini, intercooler ditambahkan di balik bumper depan. Untuk ‘jeroan’ mesin, camshaft lansiran Enem berdurasi 272 derajat pun dipasang setelah mesin mengalami porting polish. Lalu custom piping berikut blow off valve HKS juga ditambahkan.
Haltech PS1000 dipercaya untuk mengatur kinerja
mesin keseluruhan
Sebagai ‘otak’ dari mesin ini, dipasang ECU stand alone Haltech PS1000. Sekarang, begitu mesin dinyalakan, suara yang terdengar dari knalpot begitu sangar. “Bawaannya jadi pengin ngegas terus sekarang nih!” seru pak dokter.mesin keseluruhan
Intercooler ngumpet di balik bumper untuk mendinginkan
udara ke ruang bakar
udara ke ruang bakar
Kepalang tanggung mendukung tampilan sporty. Eksterior ikut didandani. Edwin langsung membuatkan add-on custom berikut ducktail, lalu corner lamp 850 versi USDM juga dipasang berikut gril kotak khas tipe R dari Volvo.
Mesin sekarang sanggup mengeluarkan tenaga 250dk, lebih dari cukup untuk mengejar waktu
Untuk peleknya, Lorinser ‘Bedug’ jadi pilihan Tunggul. Pelek legendaris di era 1990-an ini berdiameter 19 inci dengan suspensi yang sudah di-custom khusus oleh Edwin. Hasilnya, membuat pelek ini sedikit ‘celup’ di dalam bibir sepatbor. Oh iya, sunroof orisinal bawaan Volvo tipe R pun juga dipasang agar semakin terlihat beda.
Tampilan sporti berkat ducktail mungil dan knalpot
krom bersuara gahar
krom bersuara gahar
Di interior, terlihat pernik kecil seperti Turbo Timer Pivot dan boost meter Defi terpasang rapi untuk memantau kinerja mesin.
Jadi, mesin 250 dk ini sudah cukup belum Dok? (Mobil.Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR