Selama punya visi yang sama, beda kota pun tak lagi jadi kendala. “Mas Rahmat ke bengkel hanya pada saat ada event drag, secara dia tinggal di Palembang. Joki pun dia sendiri,” jelas Ajat.
Jangan kaget begitu ketemu Baleno yang tampil standar ini. Pun tidak banyak ubahan eksterior, hanya pelek bernuansa JDM (Japan Domestic Market) yang terlihat menonjol. Tapi, begitu OTOMOTIF buka kap mesin, baru terlihat kebuasan sang Baleno.
Tidak ada kesulitan dalam proses engine swap, karena semua basic mounting serupa dengan Baleno yang beredar di Indonesia. Setelah proses pemasangan mesin selesai, Ajat tidak puas begitu saja. Dilakukan penyempurnaan dengan porting polish dan 3 angle valve job, yang menghasilkan tenaga baru sebesar 160,9 dk. Pengapian masih standar, 1 buah koil bertugas mengirimkan api untuk setiap busi.
Enaknya pakai mesin dari ‘saudara kandung’, mencari spare part tidak terlalu sulit. Sebagian besar sama dengan mesin Suzuki Vitara 2.0 yang berkode mesin J20. Nah, sekalian saja kopling J20 disematkan. Maklum, yang diincar kan juara drag race!
Hasilnya langsung terlihat. Jadi prestasi gemilang, ketika mencatat waktu tercepat 16,119 detik dan meraih juara 1 di kelas 16 detik, pada event drag race di Sentul beberapa waktu lalu.
Selamat!. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR