Akhirnya pelajar SMU ini kepincut dengan Honda Civic EG alias Estilo yang notebene coupe. Hasil diskusi dengan sang ayah, akhirnya diputuskan kirim mobil ke Alfred Sitohang, juragan Pro Drag di Pondok Gede, Jaktim.
Makin puyeng karena spesifikasi yang diinginkan terbilang di atas rata-rata. “Estilo dengan power to weight ratio tak imbang bakal sulit untuk menikung,” wanti Koko, ayah Alvitto. Bukannya apa-apa, Estilo biru yang sudah all-out ini berdaya 325 dk on-wheel.
Tak hanya mesin yang sudah full spek, bodi juga dibuat ringan dengan material eksotik seperti carbon fiber dan polycarbonate. Pintu -pintu juga sudah fiberglas total. Kalau mobil aslinya saja sudah ringan, bisa terbayang seperti apa rasanya membesut mesin B20B dengan turbocharger Garret GT25R 'hybrid'.
Koko sempat ketar-ketir melihat Alvitto mencoba mobil di sirkuit Sentul, Jawa Barat. Mobil yang bisa melesat bak anak panah ini, tiba-tiba harus menikung di R1. “Perangkat rem juga harus di-upgrade,” jelas Koko.
Lengkap dengan slang rem braided hose (anyaman serabut stainless steel), memastikan pengereman tak ada yang meleset. Toh, namanya juga arena balap, musibah tetap bisa terjadi karena human error. “Kalau mau nabrak sih, nabrak aja,” kelakar Vitto yang mengaku pernah menabrak tembok dengan Estilo ini.
Meski begitu, Estilo biru ini juga sudah membukukan catatan waktu terbaik dan beberapa kali meraih podium di tangan Alvitto. “Sudah mulai dapat celahnya untuk membawa mobil ini dengan baik dan benar, khususnya saat memainkan scrambler agar mobil enak diajak menikung,” terang Vitto lagi. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR