"Konsep modifikasinya ekstrem, ingin tampil beda dari yang sudah ada," ucap Wulan Maulani, ibu muda asal Tasikmalaya, Jabar ini yang gemar otomotif ini. Sang suami, Ruci Galih Dewa turut mendukung. Tak mau tanggung, keduanya berangkat ke kota Yogyakarta untuk menemui ‘pendekar’ modifikasi terbaik.
Beruntung mereka bertemu Harry dari bengkel Catalunya yang menyanggupi keinginan keduanya. "Konsep dan eksekusinya dipercayakan ke saya," ujar Harry yang turut berkolaborasi dengan bengkel Kupu Kupu Malam, masih dari kota Gudeg ini.
Lima Bagian
Langkah pertama, mengeksekusi bodi seutuhnya. Bonnet punya bentuk baru yang lebih gembung dengan model gril bertingkat, lengkap dengan kisi-kisi garis bersusun model krom yang lekukan bingkainya menyesuaikan head lamp Ford Fiesta.
Begitu juga rumah fog lamp baru untuk dihuni lampu kabut bawaan Mazda2. Sementara bumper depan dan belakang serta side skirt didesain ulang. Berlanjut ke bodi samping, semua ruang roda mengalami penggembungan akibat dijejalkan roda dimensi gambot. Paling mencolok di fender roda belakang yang garis desainnya langsung menyambung ke rumah tail lamp yang punya penampang besar. Lampu belakangnya sendiri mengaplikasi LED.
Nah, tak kalah heboh ada di ubahan setengah bodi bagian atas. Teknik chop top alias reduksi ketinggian atap dilakoni. Sudut kemiringan pilar A mengalami penyesuaian lebih rebah. Paling mencolok, penerapan konsep cabrio dimana seluruh atap dapat membuka ke atas dengan kemiringan hampir 45 derajat.
Konsep demikian juga diterapkan di kap mesin dengan membentuk penampang baru yang dibelah dua dengan tarikan garis desain melengkung. Total ada lima bagian bodi yang dapat terbuka dengan gerakan abnormal dan kesemuanya digerakkan oleh sistem elektrik full motorized termasuk panel bodi bagasi belakang tempat menghuni sebagian peranti audio.
"Perintahnya cukup dari handphone Nokia ini," jelas Harry perihal beberapa tombol penggerak mekanisme motorized yang sudah disatukan dalam casing telepon seluler.
Kabin Rombak Total
Di kabin hampir tak menyisakan peranti standar, semua jok dilungsurkan. Jok depan model custom semi-bucket bergaya racing. Penumpang belakang hanya disediakan sebuah jok custom yang posisinya di tengah-tengah kabin.
Peranti dasbor juga dirombak ulang dengan menggeser panel spidometer standar ke posisi tengah. Paling menarik plafon dibubuhi penampang berbahan akrilik warna hitam, seperti moonroof. Finalnya semua panel interior dilapis bahan kulit sintetis Murano kombinasi warna hitam dan oranye.
Kabin jadi salah satu ubahan yang tak kalah menarik. "Kita maunya total semua sektor diubah," senyum Wulan. Beragam peranti audio yang didominasi label Venom dan Symbian dijejalkan di hampir semua sudut kabin berkonfigurasi baru ini.
Kabin belakang tampak atraktif dalam hal penempatan perantinya. Di sekitar jok tengah ada dua pasang subwoofer Venom 340, dua buah power amplifier Venom 0500 dan dua buah power amplifier Venom 340.
Kesemuanya terintegrasi dengan empat pasang speaker Venom VX60 di keempat pintu dan 6 buah monitor Symbion yang tersebar di beberapa sudut area kabin. Segenap jejeran peranti ini dikomandani head unit yang juga berlabel Symbion.
Tak sia-sia, pengorbanan waktu dan biaya untuk mewujudkan ide dan konsep modifikasi orisinil ini membuahkan sejumlah penghargaan. Tercatat beberapa gelar mulai Best Extreme Interior, Best Motorized Exterior, Best Leather/Vynil Audi Design, Best Mini Bus, Best Daihatsu, Nominee of King Extreme, King Extreme hingga puncaknya The Ultimate Extreme mampu diraih di ajang Accelera Auto Contest seri Solo bulan lalu. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR