Sebagai kendaraan yang memiliki kelasnya tersendiri, Mini cukup percaya diri hadir di Indonesia
Jakarta - Awal Maret 2015, Mini Indonesia mengeluarkan varian terbarunya, New Mini 5-Door. Tidak hanya satu varian saja, tapi sekaligus dua. Berbeda mesin, jelas berbeda respon tenaganya. Namun memiliki feel yang hampir sama. Meski ruang yang disediakan tak cukup banyak, OTOMOTIF berkesempatan mencoba keduanya.
Kabin belakang sudah lebih melar dibanding versi 3 pintu
Perbedaan utama keduanya, akan jelas terlihat di mesin, akselerasi dan suara. Cooper S pakai mesin 4 silinder, 1.998 cc, twin power turbo, sementara Cooper cukup 3 silinder, 1.499 cc, juga dengan teknologi sama.
Dua corong knalpot yang berada di tengah, menjadi salah satu ciri Cooper S
Bagaimana hasilnya? Pertama dicoba Cooper. Entakan tenaga mesin 136 dk/4.500 rpm cukup beringas. Torsi sebesar 230 Nm/1.250-4.000 rpm bisa membuat badan nempel dengan jok. Untuk dalam kota sudah cukuplah. Uniknya, meski 3 silinder, getaran yang dihasilkan sangat baik. Goncangannya tidak terasa sampai kabin.
Mesin Cooper memang hanya 3 silinder, tapi tenaga yang dihasilkan mencapai 136 dk
Pindah ke Cooper S. Meski ruang tes tak besar, namun cukup untuk test kick down demi mengetahui akselerasi awal. Hasilnya? Jauh lebih terasa dibanding Cooper. Badan erat menempel pada jok. Maklum saja, tenaga yang dihasilkan sebesar 192 dk/4,700-6,000 rpm dengan torsi 300 Nm/1.250-4.750 rpm.
Perpaduan warna di kabin Cooper cukup menarik
Mini 5 door tersebut sangat mudah ‘kabur'. Satu hal yang tak bisa dilupa, deruman suara knalpotnya juga terdengar merdu saat berakselerasi. Brruuuummm. Namun, berkendara pada kedua mobil tersebut tak bisa dibilang terlalu nyaman.
Bahan jok juga berbeda. Cooper dengan fabric, sementara Cooper S perpaduan kulit dan suede
Maklum saja, ruang kabinnya tak terlalu besar. Dengan dimensi jok semi bucket, lengan kadang bersentuhan dengan sayap jok saat diajak berputar. Selain itu, untuk suspensi juga tak bisa dikatakan empuk.
Pindah ke mode Sport, maka rasakan layaknya berkendara gokart. Keras memang, tapi sangat stabil
Bagi sebagian orang justru akan menyebutnya keras. Terlebih jika dipindah ke mode Sport. Layaknya nyupir gokart dengan dimensi yang besar, feeling terhadap kendaraan justru sangat baik. Tapi ya itu tadi, jangan berharap nyaman. • (otomotifnet.com)
Dimensi keduanya jelas berbeda. Cooper seharga Rp 549 juta, off the road ini lebih melar 161 mm dan lebih tinggi 11 mm dibanding versi 3 pintu. Sementara untuk Cooper S yang dilepas Rp 719 juta, off the road, lebih panjang 155 mm. Baik Cooper dan Cooper S sumbu roda lebih panjang 72 mm dibanding versi 3 pintu.
Tampilan eksterior kedua varian yang disediakan yakni Cooper dan Cooper S, cukup banyak perbedaan antara keduanya. Coba lihat yang mencolok saja. Secara eksterior, pada Cooper tidak ada corong udara di kap mesin, sedang pada Cooper S, lubang penangkap udara tersebut terlihat nyata.
Selain itu di Cooper S terdapat sunroof untuk penumpang depan sedang belakang mendapat bagian panoramic glass. Kelengkapan ini tidak ada di varian Cooper. Untuk pelek juga terdapat perbedaan, meski keduanya adopsi material yang ringan. Untuk Cooper cukup hanya 16 inci saja, sementara Cooper S, 1 inci lebih besar, jadi 17 inci.
Menurut Jodie O’Tania, Head of Corporate Communication BMW Group Indonesia yang juga menaungi Mini Indonesia, banyak ragam pelek Mini yang bisa dipasang. Sesuai dengan personalisasi pemilik.
Sementara itu untuk interior dan instrument cluster juga cukup banyak perbedaannya. Kelir kabin bisa menjadi pembeda, jika menemukan hitam keseluruhan, berarti sedang berada di kabin Cooper S. Tapi kalau ada aksen krem, nah berarti sedang duduk di kabinnya Cooper. •
Data Spesifikasi
Mini Cooper 5 Door
Mesin: 1.499 cc, double VANOS, direct injection
Silinder: 3
Tenaga maksimum: 136 dk/4,500 rpm
Torsi maksimum: 220 Nm (230 Nm dengan boost penuh)/1,250-4,000 rpm
Akselerasi 0-100 km/jam: 8,1 detik (klaim)
Kecepatan maksimum: 207 km/jam (klaim)
Harga: Rp 549 juta (off the road)
Mini Cooper S 5 Door
Mesin: 1.998 cc, double VANOS, direct injection
Silinder : 4
Tenaga maksimum: 192 dk/4,700-6,000 rpm
Torsi maksimum: 280 Nm (300 Nm dengan boost penuh)/1,250-4,750 rpm
Akselerasi 0-100 km/jam: 6,8 detik (klaim)
Kecepatan maksimum: 230 km/jam (klaim)
Harga: Rp 719 juta (off the road)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR