Bukan tanpa sebab produk yang dijual sekitar Rp 2,6 juta ini dites, karena menurut Frederick Ramadhani, Marketing Manager PT Sharprindo Dinamika Prima, produsen Shark, tipe ini beda dengan yang ada di pasaran.
“Sesuai namanya ini model direct, mesin langsung terhubung dengan kompresornya, dan ini yang pertama di Indonesia,” ujarnya. Dan selama ini yang model direct bukan pakai mesin, tapi dinamo yang terhubung ke listrik. Apa kelebihan kompresor dan mesin terhubung jadi satu? “Pertama dimensi jadi lebih kompak,” terang Tukijan, teknisi dari Shark.
Tukijan melanjutkan, lantaran pakai mesin bensin cocok untuk industri kecil seperti bengkel, jika listrik PLN sedang padam tetap bisa beraktifitas. “Lalu kompresornya model 1 piston, kelebihannya pengisian jadi lebih cepat,” ujar pria asli Kebumen, Jateng ini.
Nah biar tahu performanya, kami lalukan beberapa tes. Pertama mengetahui waktu isi ulang tabung dari kosong, kedua tes untuk mengisi angin ban dari kempis, ketiga coba dipakai untuk membuka baut roda dan terakhir dipakai untuk menyemprot.
Pengetesan pertama mengukur waktu isi ulang. Sebelum dites, angin di dalam tabung yang menurut Tukijan mampu memuat udara 45 liter ini dibuang. Setelah itu mesin 1 silinder 4 langkah dihidupkan. Caranya tentu tarik tali starter secara cepat dengan sebelumnya memutar saklar ke On dan mengaktifkan chooke. Setelah mesin hidup tutup kembali chooke dan tarik tuas gas biar putaran meninggi.
Dari pertama menyala sampai penuh, dengan indikasi lubang pembuangan otomatis terdengar membocorkan udara dari kompresor, ternyata butuh waktu 3 menit 29 detik. Oh iya, dalam kondisi standar penuhnya setelah indikator tekanan menunjukkan angka 100 Psi. Enggak terlalu lama lah.
Tes kedua dipakai untuk mengisi angin ban. Sebagai percobaan pakai Datsun Go Panca. Ban sengaja dikempeskan sampai habis lalu dipompa. Ternyata dari kondisi tabung penuh 100 Psi, bisa dipakai untuk mengisi 3 ban, dan yang keempat enggak bisa sampai penuh, lantaran tekanan sudah kalah dari standar Datsun, yaitu 35 Psi untuk depan dan belakang 32 Psi. Jadi kalau indikator tekanan tabung sudah di bawah 40 Psi, segera nyalakan mesin.
Tes ketiga membuka baut roda, tentu saja pakai kunci impact. Kebetulan di bengkel sedang melepas baut roda Nissan Terano. Setelah dicoba, ternyata baru bisa membuka jika tekanan ada di atas 50 Psi, jika kurang baut tak bisa dibuka.
Terakhir untuk menyemprot. Nah yang terakhir ini sih sudah tentu tak ada masalah. Langsung srooottt.... Kotoran pun akan terbang! • (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR