Sekadar ilustrasi kasar, rata-rata setiap 40 detik dipastikan terjual 1 unit Corolla di sebuah negara. Tak terkecuali, Indonesia pun kena pengaruh dahsyat booming Corolla. Klimaks terjadi pada varian bermesin 1.800 cc yang lazim disapa All New Corolla. Pertama kali meramaikan jalan di Indonesia pada 1998.
varian berbeda di setiap negara menjadikan versi built-up di Tanah Air Menjadi dream car BT90'S di komunitas All New Corolla |
Corolla ini merupakan varian termuda dalam jajaran dream car back to 90’s (1998-2000). Terlahir sebagai sedan ekonomis yang dijual ke semua belahan dunia.
Toyota All New Corolla memiliki banyak sekali versi mancanegara. Mulai di Inggris, Australia hingga Filipina punya ciri khas masing-masing.
“Di Australia dilabeli Corolla Conquest,” jelas Gamar dari JANC (Jakarta All New Corolla). Keragaman versi inilah yang menjadikan All New Corolla diburu dan dicari pernik-perniknya.
Malah beberapa versi mancanegara dibekali mesin berteknologi DOHC. Di Tanah Air sendiri, Corolla versi lokal mengusung 7A-FE yang merupakan pengembangan dari 4A-FE (Toyota Great Corolla).
Lewat rentang pasaran antara Rp 75-80 juta ini, ada saja peminatnya. Biasanya diincar oleh keluarga muda yang punya 1-2 anak kecil dan perlu mobil nyaman sekaligus ekonomis untuk wara-wiri harian.
Untuk ukuran sedan medium size dengan mesin 1.800 cc non VVT, All New Corolla tergolong irit. “Konsumsi 8-9 km/liter untuk transmisi matik,” jelas Galih yang pakai All New Corolla silver.
Pemilik All New Corolla dominan dengan orang yang memang doyan oprek mobil. Meski di zamannya kebanyakan dipakai oleh instansi pemerintah dan ibu-ibu pejabat
Mesin injeksi 7A-FE yang enak buat dibuat kencang |
Speedgoers di komunitas All New Corolla jelas banyak. Beberapa mobil malah sudah engine swap dengan kepala silinder 4A-GE 20 klep ‘black top’. "Tetapi mesin standarnya pun sudah powerful," jelas Rian Devara yang doyan ngebut.
Beberapa kelebihan tukar parts dan aksesori berlimpah membuat sedan ini sebagai dream car back to 90’s. Alasan lain karena perawatan yang tidak rumit dan tergolong ‘bandel’.
Mungkin karena mobil ini mayoritas masih asli Jepang, sehingga hampir tidak ada kendala berarti dalam pemakaian sehari-hari. Dengan kata lain, common problems hampir tidak ditemui.
Sama seperti mobil lain pada umumnya, cukup lakukan perawatan berkala. "Servis rutin seperti tune-up di bengkel resmi atau umum," papar Rian yang sudah pakai All New Corolla hitam sejak beberapa tahun lalu.
Bicara pernik dan aksesori genuine demi personifikasi sebuah besutan, menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik Corolla yang berarti ‘mahkota kecil’ ini.
Termasuk di dalamnya mendandani mobil dengan aksesori BT90's macam pelek, fog lamp, duck tail atau jok Recaro. "Karena masa edar yang tanggung, banyak yang mendandani dengan gaya after BT90's," ujar Galih yang pakai Enkei RPF-1.
Berburu lampu belakang hingga ke Filipina atau Australia |
Mengingat barang copotannya sudah cukup banyak tersebar. Bahkan, tak sedikit yang berburu hingga ke luar negeri seperti Filipina demi tampilan yang berbeda.
Bila perlu aksesori original versi full option yang tidak ada di Tanah Air rela ditebus dengan harga mahal seperti lampu baca di pilar C yang hanya ada pada versi Filipina atau indikator safety belt yang menjadi kelengkapan Corolla di Jepang.
Bahkan cup holder di center console dan emblem berinisial 'C' untuk tiang jendela pintu belakang yang banyak tersedia di junkyard dijabani agar besutan bisa tampil beda. (mobil.otomotifnet.com)
milis: jakarta_allnewcorolla@yahoogroups.com
Editor | : | Billy |
KOMENTAR