Otomotifnet.com - Beberapa tahun silam, dunia otomotif ramai dengan pemakaian alat untuk memproduksi hydrogen, yaitu hydrocarbon crack system (HCS).
Berupa tabung dengan aliran listrik untuk mengelektrolisa air (H2O) dan menghasilkan hidrogen.
Namun kini HCS bukan lagi menggunakan air.
“Sebagai bahan pakai bensin, lalu pemecahan molekul untuk menghasilkan hidrogen lewat pemanasan,” buka Nurul Widayat Sabroto, yang membuat HCS dinamakan Hygen (hydrogen generator).
Hygen terbilang sederhana. Terdiri dari tabung, pipa dan pemanas serta slang (gbr.1).
Tabung diletakkan di ruang mesin yang diisi bensin (gbr.2). Lalu pemanas yang menempel di header (gbr.3), berbahan tembaga ½ inci yang berisi katalisator.
Terakhir slang 3/16 inci dan cabang untuk ke intake (gbr.4).
Sedikit info, hydrogen (H) merupakan unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau dan sangat mudah terbakar.
Makanya dengan ditambahkan hidrogen, pembakaran lebih bagus, terasa torsi jadi lebih besar,” lanjut pria yang akrab disapa Pakde ini.
Mazda Vantrend miliknya sejak pakai Hygen konsumsi bensin 1:17 (lt:km) dari awalnya 1:12, sedang dalam kota dari 1:10 jadi 1:13,5.
Editor | : |
KOMENTAR