Sistem kemudi mobil saat ini mayoritas menggunakan Electronic Power Steering (EPS), seperti Honda City, Jazz, Suzuki Ertiga dan lainnya.
Kelebihan yang ditawarkan salah satunya tak membebani mesin, seperti pada power steering hidrolis.
Namun di balik kelebihan, tentu ada kekurangan, salah satunya daya tahan.
“Menginjak pemakaian sekitar 40 ribu km, akan timbul getaran dan setir terasa koclak,” terang Imam Sujono, pemilik bengkel Jantra, spesialis kaki-kaki dan power steering di Jl. Adiaksa Raya, Lebak Bulus, Jaksel.
“Iya nih, saat ketemu jalan tak rata, setir terasa ada speleng, rasanya goyang-goyang gitu,” imbuh Budi, pemilik Honda City 2006 yang sedang servis power steering.
Kenapa bisa begitu?
“Salah satu kelemahan EPS seiring pemakaian yakni bushing steering rack aus, sehingga asnya goyang, makanya terasa di setir,” urai Jonno, sapaan akrab Imam Sujono.
Jika ingin kembali nyaman tentu harus diperbaiki, kalau di bengkel resmi wajib ganti satu set (assy).
“Biayanya bisa sampai Rp 9 juta,” lanjut Jonno.
Kalau ingin lebih hemat, cukup perbaiki saja bushing yang aus.
“Cukup dibongkar lalu bushing diganti pakai teflon, tentu bikin custom,” kata pria asli Kediri, Jatim ini sambil bilang ongkos perbaikan hanya Rp 1,5 juta dengan waktu 3-4 jam dan bergaransi 1 tahun.
Seperti apa pengerjaannya? Yuk kita simak.
Baca Juga: Electric Power Steering Rewel, Bengkel Spesialis Beberkan Dua Penyakitnya
Editor | : | |
Sumber | : | Dok. OTOMOTIF |
KOMENTAR