Hanya saja, pemiliknya kerap direpotkan ketika mengembalikan posisi jok ketiga setelah dilipat. Jok tak bisa terkunci sempurna. Kunci pengait di bawahnya, seolah tak bekerja.
Tak jarang, harus dibanting agak keras agar bisa bekerja. Akibatnya, menimbulkan suara keras seperti besi beradu. “Tetangga sampai datang ke rumah, dikiranya aku berantem,” canda Asep Rustana, warga Citra Raya Tangerang, pemilik Toyota Avanza.
Problem tak hanya dialami oleh pemilk Avanza, tapi juga ‘saudara kembarnya’ Daihatsu Xenia. “Kalau bantingannya pas, bisa cuma sekali banting. Tapi, kalau cara membantingnya enggak pas, bisa 3-4 kali banting baru bisa terkunci,” tambah Wiwik Sutrisno, pemilik Daihatsu Xenia.
Harun Guijaya, pakar jok pemilik gerai Zoom Leather Seat buka suara. Menurutnya, ”problem jok baris ketiga Avanza-Xenia yang susah terkunci bukanlah cacat produksi. Karena, saat keluar dari pabrik, mekanisme penguncinya bekerja dengan sempurna. Dari banyaknya kasus yang saya jumpai, lebih karena faktor penambah aksesori,” tegas Harun.
Agar tak berurusan dengan banting-membanting jok, sebaiknya cari tahu penyebab mekanisme sistem pengunci jok tak bekerja benar. Apa saja yang kudu diperiksa? Ini dia.
1. Penyebab pertama adalah penambahan karpet dasar. Dengan adanya karpet dasar, maka ketebalan lantai bertambah 2-3 cm. Karena lantai makin tebal, maka mekanisme pengunci jok pun jadi lebih tinggi. Karena, bagian pengunci yang terletak di bawah jok, tertahan oleh karpet tadi.
Akibatnya, karena ketinggiannya bertambah, maka sistem pengunci tak lagi presisi dan tak bisa mengunci besi kaitan yang ditanam di dek atau lantai. Itulah sebabnya, para pemilik malah cenderung membanting agar bisa terkunci.
2. Berikutnya adalah pemasangan peredam aspal. Hal ini biasa dilakukan oleh para pecinta audio. Untuk menghasilkan kualitas suara yang bagus, para audiophile kerap memasang peredam. Tak hanya pada pintu-pintu, tapi juga plafon dan dek mobil.
Nah, peredam ini pun mempunyai ketebalan yang bervariatif. Mulai 2-5 cm tergantung tipe dan mereknya. Makin runyam, setelah diberi peredam, pasti diberi karpet dasar. Semakin tebal lapisan dek, maka digaransi mekanisme kunci pengait jok ketiga tak akan bekerja optimal.
3. Faktor ketiga adalah per atau pegas sudah lemah. Tapi,”penyakit ini biasanya dialami oleh mobil yang sudah berumur di atas 4 tahun. Semakin sering buka tutup, maka pegas makin lemah dan tak bisa menggerakkan mekanikal kunci di jok.
5. Dari semua masalah tadi, solusinya mudah. Cukup memberi ruang di sekitar besi kaitan di dek mobil. Caranya, dengan membuang karpet dasar atau peredam di sekitar besi.
“Modalnya cuma gunting atau cutter saja,” tambah Harun. Dengan adanya ruang, otomatis ketebalam dek akan sama seperti mobil saat keluar dari showroom.
Cara berikutnya, dengan menambah ring pada besi kaitan. Lepas dulu besi di dek, kemudian tambahkan beberapa ring yang disesuaikan dengan ketebalan karpet. Sehingga, besi ini terlihat lebih menonjol. Dengan begitu, mekanisme kunci di jok tak terhalang oleh ketebalan karpet.(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR