Sangat lazim terjadi pada varian Toyota Crown Super Saloon 2.0L alias 2.000 cc, engine idle alias stasioner mesin tak bisa diajak kompromi.
Indikasinya, mesin mendadak mati saat injak rem di lampu merah. Padahal, waktu memanaskan mobil sebelum keluar rumah tak ada masalah.
Ini lantaran unit throttle body bawaan pabrik tak bekerja dengan maksimal (gbr.1). “Penyebabnya adalah automatic choke tak berfungsi sebagaimana mestinya,” ujar Kusuma Jaya dari klub Crown Of Indonesia (COI).
Toyota Crown Super Saloon 2.0L dilengkapi throttle body yang built-in dengan automatic choke. Sistem ini menggunakan logam (bi-metal) yang bisa memuai saat air radiator yang melewati automatic choke (gbr.2) sudah memanas (suhu kerja mesin).
Sensor bi-metal ini akan menggerakan piston di dalam, agar air bleeder menutup kembali sehingga stasioner kembali normal.
Bila piston di dalam automatic choke macet, maka air bleeder akan terus terbuka sehingga debit udara terlalu banyak masuk ke ruang bakar.
Hal ini yang menyebabkan mesin pincang dan cenderung mati saat rem diinjak. Air bleeder yang terus menganga, ditambah kevakuman dari booster rem membuat mesin ogah stasioner.
Lantas tindakan preventif yang bisa dilakukan agar automatic choke berumur panjang adalah dengan rajin menguras air radiator. “Lakukan setiap 3 bulan sekali dengan air destilasi,” jelas Jaya, panggilan akrabnya (gbr.3).
Lakukan seperti biasa dengan membuka baut drainer yang ada di bagian bawah radiator (gbr.4).
Buang air lama sampai habis, kemudian isi ulang dengan destilated water alias aquadest yang banyak tersedia di toko kimia (gbr.5).
Dengan cara ini, tak ada alasan piston di dalam automatic choke bisa tersendat saat mesin dalam suhu kerja normal. “Automatic choke yang sehat adalah idle atau stasioner tinggi 1.200 rpm hanya sekitar 3-5 menit,” terang Jaya lagi.
Bila lebih dari 5 menit stasioner tak mau turun juga ke stasioner ideal (+/-800 rpm) berarti automatic choke sudah bermasalah. Komponen ini sayangnya tak bisa dibongkar atau diperbaiki.
Terlahir sudah paten sehingga kalau sampai rusak, harus cari versi replacement yang harganya lumayan tinggi. Versi copotan limbah dibanderol sekitar Rp 750 ribu – 1 juta. Kalau throttle body assy yang baru gres, jangan ditanya harganya! (Mobil.Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR