Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ini Kelebihan dari Teknologi Mesin Tersebut

Rabu, 19 Maret 2014 | 10:30 WIB
No caption
No credit
No caption

Jakarta - Dahulu kala, teknologi kepala silinder mesin sebatas OHV (Overhead Valve). Saat itu, penempatan camshaft ada di bawah katup dan dianggap kurang efisien. Kemudian berkembang menjadi SOHC (Single Over Head Camshaft) dengan posisi camshaft yang di bawah, kini dipindah ke atas. Terakhir, teknologi terbaru DOHC (Double Overhead Camshaft).

Sesuai namanya, mesin ini memiliki dua camshaft atau sebutan lainnya noken-as yang masing-masing memiliki gear tersendiri dan terhubung dengan puli kruk-as.

Kedua teknologi tersebut masih banyak dipakai, bahkan dalam satu kategori mobil sekalipun. Tapi, siapa yang sebenarnya lebih unggul? 

Masing-masing pabrikan memiliki alasan tersendiri. Tapi, bukan berarti single kalah dari double. Toh, masih ada teknologi lain untuk membantu meningkatkan performa. Begitu juga DOHC yang masih bisa mengatur ECU apabila mengincar efisiensi bahan bakar kan.


No caption
No credit
No caption

Mesin DOHC memiliki ciri khas penampakan luar yang tergolong lebih lebar dibanding SOHC. Namun tidak bisa disebutkan lebih berat. Sebab sangat bergantung pada bobot setiap komponen yang ada.

"Secara spesifikasi mesin, jika SOHC memang lebih efisien dan mesin DOHC lebih bertenaga. Tapi dengan kemajuan teknologi lainnya, mesin DOHC juga bisa mengimbangi efisiennya mesin SOHC," jelas Bambang Suroyo, kepala bengkel Suzuki Dewi Sartika, Jaktim.


No caption
No credit
No caption


Untuk menggerakkan per klep dan klep, mesin SOHC menggunakan rocker arm atau pelatuk. Berbeda dibanding DOHC, yang dari camshaft langsung menekan ‘cincin' dan selanjutnya per klep. 

"Sehingga jika dihitung gerak mekanikal, SOHC lebih banyak dibanding DOHC," tambah Taqwa Surya Swasono, pemilik bengkel Garden Speed di Cilandak, Jaksel. Dengan penggunaan rocker arm, membuat per klep pada mesin tak perlu terlalu keras. Berbeda dengan mesin DOHC yang memiliki per klep lebih keras.


No caption
No credit
No caption


Penggunaan camshaft yang hanya satu membuat mesin SOHC lebih irit dibanding DOHC. "Sebab bukaannya sedikit sehingga udara dan bahan bakar yang masuk juga sedikit, dibandingkan DOHC yang membuka lebih banyak. Tapi dengan DOHC, tenaga lebih besar dan jika disandingkan dengan teknologi VVT, maka bisa tetap irit bahan bakar juga," tambah Bambang. 

Suzuki memberi nama VVT, sedang untuk Toyota ada VVT-i, bahkan dikembangkan lagi menjadi dual VVT-i. Honda sendiri memiliki sebutan VTEC dan i-VTEC



Untuk versi SOHC, biasanya memiliki penampakan luar yang lebih ramping dibanding SOHC. Bentuknya yang ringkas sehingga tak terlalu memakan ruang. 

"Salah satu pertimbangan di beberapa tipe Honda tetap SOHC adalah untuk efisiensi bahan bakar. Mengikuti perkembangan dunia yang juga go green," seru Yulian Karfili, Public Relations Assistant Manager PT Honda Prospect Motor. Nah, untuk mengejar performa ataupun tenaga, nantinya tinggal mengatur aspek lain seperti rasio gigi, mapping ECU atau dengan penambahan komponen. Seperti Honda yang mengandalkan torque boost resonator pada Honda Jazz dan Mobilio. (mobil.otomotifnet.com)

 Hasil Test
 0-100 km/jam  402 meter  Dalam Kota  Konstan
 Toyota Yaris (DOHC)  13,41  18,88  11,3  -
 New Honda Jazz RS (SOHC)  10,7  17,5  12,5  19,5
 Suzuki Ertiga (DOHC)  15,1  19,8   12,4  19
 Honda Mobilio (SOHC)  14,9  19,5  12,8  20,5


Editor :

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa