Battery Saver adalah produk sederhana, berisi beberapa komponen elektronika yang dikemas dalam bentuk silindris berbahan PVC. Alat ini berfungsi melindungi baterai dengan cara menstabilkan tegangan pengisian/charging voltage yang diumpankan ke baterai.
Kita ketahui, tegangan output dari alternator, walaupun sudah berupa tegangan DC/direct current, masih mengandung kerutan-kerutan/ripple hasil transformasi dari AC ke DC.
Pasalnya, tegangan sebelum dipasang piranti ini berkisar 13-13,5V, dan setelah dipasang, tengan berkisar 13,9-14,2V inilah puncak-puncak ripple yang telah distabilkan.
Tegangan yang bertambah tidak membahayakan baterai dan perangkat listrik lain, karena sebenarnya inilah tegangan asli dari alternator, yang disajikan naik turun dengan cepat, sehingga yang terbaca pada alat ukur kita hanyalah nilai rata-ratanya.
Ripple dengan frekuensi tinggi (hingga 800 Hz) ini menyebabkan vibrasi pada fisik baterai yang secara perlahan melemahkan elemennya. Kita jumpai, usia pakai baterai kendaraan bermotor yang kurang lebih 1 tahun, salah satunya disebabkan oleh hal ini.
Battery Saver dilengkapi dengan 2 kabel, (+) dan (-) dan lampu indicator. Lampu indicator berguna untuk memastikan apakah alat ini siap bekerja atau tidak, dengan cara menghubungkan kedua kabel ke terminal baterai sesaat. Bila lampu indicator menyala dan tetap menyala setelah hubungan kabel dilepas, berarti alat siap bekerja.
Alat ini dipasang secara permanent di lokasi dekat dengan baterai, disediakan cable ties untuk mengikatkannya ke kabel baterai atau tempat-tempat lain di sekitarnya.
Buat yang berminat bisa sambangi Perum Mutiara Gading Timur, Blok Q3 No.31 Mustikajaya, Bekasi 17158 atau kontak M. Taufan di 08129818054. Oiya, jangan lupa untuk menebusnya dengan uang Rp 100 ribu saja.
Anda berminat? (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR