Jakarta - Dikenal dengan sebutan smart glass atau switchable glass merupakan kaca di mana penyebaran cahayanya akan dirubah ketika tegangan listrik, cahaya atau panas diaplikasikan.
Pada umumnya, kaca berubah dari translucent (tembus cahaya) menjadi tranparent (tembus pandang), berubah dari menghalangi sebagian atau seluruh gelombang cahaya dan membiarkan cahaya tersebut masuk.
Teknologi smart glass ini menyertakan electrochromic, photochromic, thermochromic, suspended particle, micro-blind dan liquid crystal devices.
Ketika dipasang untuk melindungi gedung, smart glass akan menciptakan climate adaptive building shells dengan keunggulan untuk menghemat pemanasan, air conditioning dan pencahayaan, serta menghindari biaya tambahan untuk pemasangan light screens atau tirai.
Kebanyakan smart glass mampu memblokir sinar ultraviolet dan mengurangi pelunturan bahan tekstil, sedangkan untuk tipe SPD smart glass mampu memberikan manfaat terhadap penghematan energi.
Kelemahan pemasangan smart glass ini adalah harga material serta biaya pemasangan yang mahal, ketahanan serta menyerap energi listrik lebih banyak, ditambah lagi kecepatannya terhadap kontrol, kemungkinan adanya peredupan serta level transparasi.
Pada smart glass jenis SPD (Suspended particle devices), sebuah film laminate berukuran sangat kecil berbentuk cairan ditempatkan di antara dua lapisan kaca ataupun plastik atau direkatkan pada satu lapisan.
Ketika tak ada voltase yang dialirkan, partikel yang dimasukkan akan secara acak menyebar untuk memblokir dan menyerap cahaya. Sedangkan ketika dialiri voltase, maka partikel tersebut akan membiarkan cahaya masuk.
Teknologi smart glass tipe SPD ini sudah mulai digunakan di industri otomotif, SPD digunakan pada bagian samping mobil, rear windows dan sunroof sehingga menawarkan berbagai keuntungan bagi penumpang di dalam kendaraan.
Hal ini karena smart glass SPD sangat mudah diganti, mampu mengurangi cahaya dan kilauan yang tak diinginkan sehingga memungkinkan pengguna untuk menikmati pemandangan tanpa kilauan yang mengganggu.
Kaca SPD pada otomotif juga mampu meminimalisir panas yang terbentuk dari dalam kendaraan, hal ini karena kemampuannya yang bisa memblokir peningkatan panas matahari.
Ketika kendaraan sedang tak digunakan, kaca akan secara otomatis berubah ke maximum heat-blocking, fitur ini bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan dan mengurangi emisi karbon.
Deep tinting dari jendela SPD juga bisa memberikan privasi kepada penggunanya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR