Jakarta - Alat RFID yang diperlihatkan tim kecil PT INTI saat bertandang ke redaksi Otomotif, sangat sederhana. Bentuknya menyerupai gelang berfungsi sebagai antena, kemudian ada kabel pendek yang diujungnya berupa kotak kecil adalah chip. Ukuran gelang pun berbeda-beda, sesuai dengan mulut tangki bahan bakar, ada yang 70 mm, 80 mm dan beberapa lagi
Meski desainnya sederhana, "Teknologinya kita pakai dari Turki, India dan Belanda. Kita juga ada kerja sama dengan China," jelas Andi Nugroho, Manager Sosialisasi SMPBBM PT INTI kepada Otomotifnet.com, hari ini (19/12).
Andi menambahkan bahwa yang perlu dijaga betul dari perangkat ini Chipnya. Karena, di situ tersimpan data berupa nomor dan jenis kendaraan serta sensor. RFID tidak menimbulkan percikan api, katanya.
Soal umur pakai, Andi menyebutkan RFID didesain untuk jangka waktu minimal 5 tahun atau sampai 100 ribu kali membaca (mengisi). Trus, untuk pengontrolan jatah bensin, pemilik kendaraan akan mendapat smart card.
Ketika ditanya kemungkinan beredarnya RFID imitasi atau palsu, Andi menjawag sangat tidak mungkin. Karena, "Sistem enkripsinya tidak bisa ditembus. Sekuriti yang kita bangun, ada pada enskripsi yang sudah diprogram," papar Andi sambil menunjukkan alat deteksi program. "Jadi, alat ini gak bisa memprogram RFID palsu."
Disinggung soal dana investasi yang diterima PT INTI dari Pertamina untuk menyukseskan RFID, Dayu Rengganis, Corporate Services Director PT INTI menyampaikan. "Bentuknya bukan investasi. PT INTI menerima pembayaran untuk 1 liter bensin dihargai Rp17,5," tutup Dayu. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR