Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kulik Audio Mitsubishi Grandis 2010, Kuncinya Ketelitian

billy - Minggu, 5 Mei 2013 | 09:14 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Rata-rata peranti audio hi end dari merek branded punya banderol enggak murah. Tapi yang diterapkan Erwin S dari Digital Audio di Jl. Pluit Karang Sari, Jakut pada Mitsubishi Grandis keluaran 2010 miliknya hanya pakai brand lokal dengan harga ‘bersahabat’. Mulai speaker, subwoofer, power amplifier hingga kabel speaker dan RCA.

Tapi hasilnya mampu menyabet juara nasional kelas Master 36 dalam final EMMA SQ Contest pada 17 Februari lalu di Mangga Dua Square, Jakut.. “Kuncinya ketelitian dan sering cari-cari referensi untuk sistem pemasangan yang bagus,” rendah Erwin yang termasuk salah satu dedengkot dunia persilatan, eh, audio mobil Tanah Air.
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIF yang sempat melongok isi kabin Grandis berkelir hitam milik Erwin ini memang hanya mendapati dua buah tweeter AMT Super Tweeter 206 berbanderol Rp 2,5 juta/set yang ditanam di pilar A. Pemasangan disandingkan Midrange Genetic CR3 (Rp 3,5 juta/set), lalu Midbass Genetic CR6,5 (Rp 4,850 juta/set) di door trim depan pada posisi standar serta subwoofer Genetic CR 10Z (Rp 3,4 juta) dan 2 buah ampli Genetic GT 4100.4 channel (@ Rp 5,8 juta) pada bagasi belakang.

Bahkan kabel speaker dan RCA pun pakai Genetic yang merupakan brand lokal yang merupakan produk pengembangan dari Taiwan. Kecuali head unit (HU), ia andalkan Piooner 90RS yang di pasaran sekitar Rp 12 jutaan. “Ini HU sudah built-in sama prosessor, sehingga tak perlu lagi prosessor eksternal,” terang pria kelahiran 29 November 1963 ini.


Walau pakai merek lokal, penataan perang-perangkat audio tersebut tepat dengan sistem yang benar. Ketika dicoba menyetel CD EASCA track ke-5, mampu menciptakan efek staging yang benar-benar nyata dan sangat memperhitungkan imaging, layer, sparasi, tonnal balance serta tonnal accuracy yang tinggi.

“Salah satu sistem pemasangan speaker yang bagus untuk SQ, yakni dudukan speaker harus benar-benar rigid. Agar frekunesi suara tidak naik turun,” jelas Erwin. Hal tersebut diterapkannya kala memasang speaker di door trim maupun pilar A. “Untuk speaker di door trim, saya tambah sekat alumunium antara pelat pintu dengan door trim biar dudukannya lebih kokoh,” tambahnya. (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa