Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Deteksi Audio Pascabanjir, Mau Bongkar atau Cek?

billy - Kamis, 14 Februari 2013 | 07:07 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Bahaya banjir masih menghantui sebagian pemilik mobil, terutama mereka yang sudah bersusah-payah meng-upgrade sistem audio, baik sekadar untuk harian maupun versi kontes.

Untuk mencegah komponen rusak dan antisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang merugikan seperti korsleting pada kabel audio atau suara parau karena speaker sudah jebol akibat terendam air, paling benar segera mengecek ulang semua komponen dan sistem yang akan dipasang.

SEKRING UTAMA

Periksa kabel setrum pada seluruh sistem audio, dan sebaiknya menggunakan main fuse (sekring utama). Fungsi komponen ini untuk memutus arus listrik, jika satu saat terjadi arus pendek dari aki akibat efek terkena air terlalu lama.

Jika mobil harus menerjang banjir, sebelum ‘berenang' harus mencabut terlebih dulu sekring di dalamnya. "Tujuannya agar arus listrik enggak masuk ke seluruh komponen audio. Karena sifat air juga sebagai konduktor, sehingga kemungkinan korsleting bisa dihindari," jelas Maslim Djanuanto, instalatur Basis Audio di daerah Kembangan, Jakbar.

Meski begitu, perlu mengetahui aturan pemasangannya. Menurut Maslim, idealnya jarak antara kutub positif aki dengan main fuse enggak boleh lebih dari 20 cm. Alasannya simpel, untuk menjaga safety. Lantaran semakin panjang jaraknya, kemungkinan terjadi korsleting juga makin tinggi.



"Makin dekat, jaraknya makin bagus. Tapi perlu disesuaikan dengan ruang yang tersedia, biar enggak nyusahin kalau sewaktu-waktu mau mencopot," urai peracik label Vox Speaker ini.

BONGKAR KOMPONEN

Jika mobil sempat terendam banjir, sehingga komponen yang letaknya di bagian bawah (misal power ampifier, speaker atau subwoofer) tergenang air, ritual wajib yang harus dilakoni adalah mengurai seluruh peranti yang terkena air.

Utamanya speaker dan subwoofer, terutama yang punya conus bermaterial paper. "Bagian conus harus segera dikeringkan sampai benar-benar kering. Itupun kalau sudah kering, karakter paper conus enggak bisa balik ke semula," papar Aji, installer audio di Bintaro Trade Center (BTC), Bintaro Jaya sektor 7, Tangerang.

Untuk speaker atau subwoofer dengan material conus terbuat dari polypropelene atau carbon fibre yang permukaannya ter-coating, memang lebih aman lantaran enggak punya pori-pori atau tertutup. Sehingga tak gampang rusak jika kena air.

Namun, Maslim menyarankan untuk membongkar komponen jeroan speaker atau subwoofer. Seperti voice coil serta pole piece dari endapan air. "Setelah dikeringkan sebaiknya diberi cairan contact cleaner, untuk mencegah timbulnya korosi," tambah pria 40 tahun ini.

Ia juga menyarankan, bagian sela-sela antara voice coil dengan pole piece harus disemprot pakai cairan penetran. Tujuannya agar gerak naik-turun voice coil tak tersendat. (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa