Manfaat teknologi yang bisa mengerti kondisi hati ini dalam upayanya mengembangkan mobil yang lebih aman. Sehingga saat pengemudi galau, sistem ini dapat mengingatkan untuk lebih waspada dan hati-hati. Sayangnya, belum ada nama yang dipakai pada sistem ini.
Tidak bisa dipungkiri, saat emosi tidak stabil, pengemudi sulit mengontrol temperamennya yang beresiko mencelakai diri sendiri dan orang lain. Pengembangan teknologi ini berawal tahun 2006 dan mulai di ujicoba di beberapa mobil yang bisa mengenali kondisi emosi pengemudi dan melakukan reaksi jika diperlukan.
Reaksinya seperti mengingatkan pengemudi untuk lebih berhati-hati dan waspada jika pengemudi tidak fokus, bahkan jika perlu mengambil alih kontrol dengan mengerem atau mengemudikan mobil menghindar kecelakaan.
Jikalau pengemudi yang sedang dalam tingkat kestresan tinggi, ia akan diingatkan agar waspada terhadap potensi bahaya seperti anak-anak yang menyebrang jalan. Teknologi mobil bisa membantu pengemudi menghindar dari ancaman itu.
Sebagai penunjang, teknologi ini menggunakan beragam sensor yang membaca wajah pengemudi. Ada 238 titik di wajah yang dievaluasi dan dihitung untuk mengetahui kondisi emosi pengemudi. Sistem ini tetap bisa bekerja sempruna meskipun sebagian wajah pengemudi tertutup, misalkan saat menggunakan sunglass.
Sistem ini bahkan disempurnakan hingga bisa mengetahui apa yang sedang dikerjakan pengemudi seperti sedang menelepon, atau mencari stasiun radio lalu menawarkan bantuan sehingga pengemudi bisa segera fokus ke jalan.(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR