Home Audio
Alexander, instalatur Mobiltronik di Makassar, Sulsel, punya trik jitu buat menampilkan pesona bintang di langit, meski sedang berada di kabin besutan dan terjebak dalam kemacetan.
Sejatinya Alex, sapaan instalatur muda ini, mengambil konsep awal dari atribut kosmetik yang kini lazim diaplikasi sebagai pemanis ruangan, pada tata ruang sistem home audio.
"Konsep awalnya memang ingin membuat suasana seperti yang kini sedang menjadi tren di home audio. Sebab konsep tata ruang pakai lampu-lampu kecil pada plafon menyerupai bintang di langit, bisa memanjakan penikmatnya karena ruangan semakin terasa homy (nyaman seperti di rumah)," ungkap Alex.
Konsep tata ruang home audio dengan atribut aksen bintang di langit ini, kemudian dicopy-paste buat diaplikasi pada kabin mobil. Bedanya, lanjut Alex, tidak semua bagian panel interior bisa dipasangi LED sebagai sumber cahayanya.
Sementara pada tata ruang di home audio, pemakaian lampu-lampu hiasan untuk menciptakan kesan cahaya bintang di langit ini, dapat dipasang mulai plafon hingga pilar sebelah atas. Supaya kesan natural layaknya karakter langit malam, bisa tercipta mendekati aslinya.
Ical & sang pacar merasa semakin romantis di dalam mobil(kiri). Panel door trim sebaiknya dibiarkan tanpa LED supaya tetap terkesan elegan(kanan).
Menerapkan konsep bintang di langit ini, Alex melakoni beberapa trial supaya hasil akhir tak mengecewakan konsumennya. "Saat itu media percobaannya bukan di mobil, tapi sengaja dibuat pada sebuah papan yang dibentuk seperti plafon mobil," kenang pria kelahiran Makassar 30 tahun silam ini.
Pertimbangan untuk tidak langsung diterapkan pada plafon di interior mobil pelanggan, lantaran Alex ingin meminimalkan kesalahan akibat salah pemasangan.
Pasalnya untuk memasang tiap LED sebagai sumber cahayanya, mesti merangkai kabel menyesuaikan dengan jahitan pada pelapis plafon. Untuk konsep bintang di langit, tampilan ala VIP style atau elegan lebih disarankan.
Menurut Alex, jika kontur plafon datar-datar saja, efek pendaran cahaya yang dihasilkannya nanti tak mendekati sinar bintang di langit, dengan nuansa awan yang menghiasi langit malam.
Alhasil lekukan-lekukan menggembung, yang dijahit model wajik (diagonal), bisa membantu mendongkrak efek cahaya yang natural, dengan balutan bahan yang menonjol di setiap sisi jahitan. Sehingga kesan langit dapat terimajinasi dengan mudah di benak penikmatnya.
Konsep bintang di langit pertama kali diterapkan pada salah satu mobil konsumennya, yang kebetulan akan dipasangi sistem audio full SQ berspesifikasi high end.
Sangat mumpuni sebagai pendukung unsur kosmetik di kabin(kiri). Kelir cerah sekali pun masih bisa mengaplikasi konsep bintang di langit pada plafon(kanan).
"Kalau mau dibikin polos, hanya sebatas plafon yang dipasangi lampu (LED), enggak masalah. Karena sudah bisa menciptakan kesan glamor di kabin, terutama malam hari," ungkap Ical, salah satu konsumen Mobiltronik yang sudah mengadopsi konsep bintang di langit ini.
Meski begitu, Alex tetap berpedoman pada satu kerangka pemasangan. "Jarak tiap LED tidak bisa dibikin terlalu rapat atau renggang, sebaiknya menyesuaikan dengan dudukan tiap kancing yang sudah dibuat. Karena selain serasi dilihat, dudukan kancing juga berfungsi sebagai tempat menancapkan LED," urai pembesut Honda Jazz ini.
Hasilnya di luar dugaan Alex, lantaran Ia sempat enggak pede saat pertama kali mengaplikasi konsep ini sebagai kosmetik tambahan pada interior. Sedikitnya sudah lebih dari 10 mobil konsumennya mengadopsi gaya modifikasi ini, sebagai tren kosmetik audio terutama di kota Makassar dan sekitarnya.
LED butiran lebih natural buat menciptakan efek cahaya bintang secara natural
Pemakaian LED (Light Emitted Diode) pada interior dengan konsep bintang di langit, tidak bisa memakai jenis SMT yang berkontur tipis dan mengotak. Menurut Alex, supaya pendaran sinarnya bisa menyerupai cahaya bintang di langit, idealnya memasang tipe biasa.
"Kalau pakai LED tipis (SMT) memang bisa, tapi kesan berbinarnya tidak senatural kalau pakai LED butiran (konvensional)," jelas instalatur yang gemar berkelakar ini.
Pemasangan LED butiran ini, lanjut Alex, butuh waktu dan ketelitian lebih. Sebab tiap kancing pada plafon yang sudah didesain model VIP atau elegan, mesti dilubangi supaya dapat dipasangi LED butiran tadi.
Alhasil penggarapan interior yang dibubuhi butiran LED ini, makan waktu sekitar seminggu. "Untuk konsep bintang di langit ini, hanya bagian plafon saja yang diberi LED. Kalau bagian lain ditambahi LED, seperti pilar dan door trim, malah kesannya norak," tandas Alex.(mobil.otomotifnet.com)
Mobiltronik Makassar: 0815-24181111
Editor | : | billy |
KOMENTAR