OTOMOTIFNET - Kedua komponen penunjang tata suara kabin ini memang tak selaris head unit berbasis multimedia. Namun keberadaannya masih tetap eksis di kalangan pencinta sound quality (SQ) maupun sound pressure level (SPL).
Serbuan power amplifier maupun speaker buatan Cina juga tak seheboh kedatangan CD/DVD player racikan negeri tirai bambu itu. Tetapi Anda juga mesti mewaspadai keberadaan produk dengan merek yang enggak jelas asal-usulnya.
Dari segi bentuk dan tipenya, memang sangat mirip dengan produk yang diageni secara resmi oleh distributor tunggalnya di tanah air. Cara memilahnya sama dengan metode membedakan head unit Cina berkualitas atau tidak. Terpenting, cermati siapa distributor tunggalnya di sini. Supaya jika terjadi kerusakan di kemudian hari, terutama untuk power amplifier, mudah untuk mengklaim dan minta ganti rugi.
No caption
| 
No caption
|
No caption
| Kedua Amplifier ini bisa dijadikan alternatif buat kebutuhan ICE |
Power amplifier cungkuo yang berkualitas seperti Laser, Max Audio atau Kinetic rancangan PT Roma Motor. Harga retail ditawarkan Rp 900 ribuan. Khusus untuk kategori class-D, dibanderol lebih mahal, sekitar Rp 2 jutaan. Lantaran biasanya diperuntukkan buat kebutuhan kontes modifikasi car audio.
Merek Cina lain seperti Critical Mass dan LM Audio rancangan PT Kramat Motor, juga bisa dijadikan alternatif lainnya. Sementara PT BAPJ juga tawarkan seri full-range dari Thump, Oxygen dan Audiobank berupa power amplifier 4 kanal termasuk versi monobloknya.
Bahkan instalatur car audio profesional seperti Maslim Djanuanto, juga telah menciptakan speaker split rancangannya sendiri yang diproduksi massal di Cina.
"Buat kalangan new entry saya tawarkan Altitude series dari Vox. Peruntukannya memang lebih ke arah SQ," kata pria berkantor di Rukan Meruya Plaza, Kembangan, Jakbar.
Intinya kualitas akhir dari speaker serta power amplifier bikinan Cina, tetap mampu mendongkrak performa suara, asalkan mengetahui siapa perancangnya.
Penulis/Foto: anton / anton
| Editor | : | Editor |
KOMENTAR