Juklak itu mengatur antara lain kesiapan pabrik, local content. Saat ini hanya Daihatsu saja yang baru memiliki pabrik yang difokuskan memproduksi mobil LCGC baik untuk Ayla maupun untuk Toyota Agya, selain buat Xenia dan Avanza. Pabrik ini diresmikan April 2013 dengan kapasitas produksi hingga 120.000 unit setahun. "Beberapa produsen pabrik perakitan LCGC-nya belum ada. Ya mereka harus memenuhi syarat ini dulu," sambung Budi Darmadi. Beberapa produsen juga sudah menyatakan berminat, yaitu, Nissan, Suzuki, Honda, Mitsubishi.
Sementara juknisnya meliputi spesifikasi mobil antara lain kapasitas silinder maksimal 1.200 cc bensin dan 1.500 cc diesel, konsumsi bahan bakar 20 km/liter, harus memakai bensin oktan 92 (pertamax), harus memiliki standar keamanan seat belt dan airbag. Konfigurasi mesinnya juga harus baru standar Euro 2.
POTENSIAL LOSS-NYA TINGGI
Namun Amelia Tjandra, direktur pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tak mau menjawab apakah Agustus nanti siap berjualan? "Pokoknya yang kita kerjakan sekarang adalah menunggu juklak dan juknis itu. Dan kalau memang janjinya akhir bulan ini selesai tentu kita akan segera menindaklanjutinya. Dan proses audit tak perlu makan waktu berbulan-bulan."
Sudah sejak IIMS 2012 Daihatsu dan Toyota membuka pendaftaran bagi peminat Ayla dan Agya yang mencapai puluhan ribu unit. Namun karena PP tak kunjung keluar, uang DP pun dikembalikan. Calon konsumen yang kecewa ada yang menarik kembali uang pemesananya atau beralih ke model lain. Dari sisi produsen hal ini membuat potensial loss yang begitu besar. Menurut Sudirman MR, Presdir ADM, Daihatsu seharusnya sudah bisa memproduksi 17 ribu unit LCGC mulai Desember 2012 hingga April 2013.
Tak hanya itu saja, kerugian pun dialami para supplier terutama yang khusus memasok untuk Ayla dan Agya. Ditambahkan Sudirman, tak kurang dari 100 industri komponen yang sudah telanjur mengikat kerja sama dengan Daihatsu untuk produksi LCGC. Tapi, karena sampai hingga sekarang porses produksi belum berjalan maka operasinal para vendor pun ikut berhenti.
Namun dengan tingkat kesabaran yang tinggi, Amelia tetap yakin mobil LCGC akan tetap diminati dan calon pembeli Ayla akan kembali. "Menurut versi pemerintah kelas menengah kita ada 30 juta orang. Mobil ini akan mengambil 6%-nya atau sekitar 1,8 juta orang sebagai potensial buyers-nya," lanjut Amelia.
"Kami sudah siap memproduksi 3.000 unit sebulan untuk Ayla," sahutnya. Jika digabung dengan Agya maka kedua mobil LCGC produksi Grup Astra ini bisa 5.000-6.000 unit sebulan. Bagi calon konsumen yang masih berminat, Anda bisa melakukan booking ulang di IIMS September 2013 nanti. Bisa dipastikan Ayla dan Agya akan resmi djual di sana. Bagaimana dengan harganya mengingat bakal naik harga BBM? "Tentu akan kita hitung kembali," sahut Amelia. Tahun lalu harga Ayla-Agya diestimasikan antara Rp 75-105 jutaan. Wah, bisa-bisa enggak murah lagi dong?. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR