Menurut pengamat otomotif dari Autoevolution, ada tujuh ‘dosa’ yang dapat membunuh pabrikan mobil jika dibiarkan berlarut. Apa saja dosa tersebut? Yuk, kita bahas.
Dosa pertama adalah keinginan memasarkan banyak produk dalam satu waktu. Meskipun tujuannya terlihat baik, yaitu merangkul segmen konsumen dengan luas, namun akan menjadi bumerang jika efisiensi tidak dilakukan. Hal ini akan memicu kebingungan konsumen juga ketidakfokusan penjualan.
Kesalahan selanjutnya adalah serakah. Ya, contoh pabrikan yang serakah adalah mereka yang meningkatkan harga jual mobil secara gila-gilaan dengan tambahan fitur yang tak sebanding bagi konsumen.
Konsumen yang mengetahui harga bonusnya tak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, meski dengan embel-embel Limited Edition, tetap akan merasa dirampok dan meninggalkan merek tersebut.
Ada pula kesalahan fatal karena minim inovasi dengan menjual teknologi yang itu-itu saja dalam jangka waktu lama. Minimnya inovasi ini sempat dialami pabrikan mobil Inggris yang akhirnya bangkrut karena tergerus pasar.
Kesalahan lain adalah penerapan fitur tambahan yang tanggung. Hal ini terjadi jika ada sebuah pabrikan yang menginginkan mobilnya ditambahi perangkat A atau B, dan hanya memilih salah satu. Padahal di pasar, calon konsumen menginginkan tambahan keduanya. Sehingga kebutuhan konsumen tak terpenuhi seluruhnya.
Masih ada dosa berupa pengurangan harga jual produk yang membuat kerugian bagi perusahaan (tidak balik modal). Caranya dengan menjual produk yang lebih baik dengan harga lebih murah dari pesaing. Ini merupakan dari dampak persaingan untuk memperoleh angka penjualan yang besar dari kompetitor.
Dosa berikutnya adalah membuat produk yang kurang diterima pasar. Sebagai contoh, di saat permintaan akan mobil MPV atau citycar marak, produsen ini justru bersikukuh untuk merilis produk sedan atau coupe. Alhasil, potensi pasarnya hilang oleh para pesaing.
Yang terakhir adalah kebanggaan akan teknologi yang ditanamkan pada produknya. Teknologi merupakan hal yang dinamis. Dan jika sebuah pabrikan tak memantau teknologi lain, mereka akan ketinggalan dan dilupakan oleh konsumennya.
Oiya, dosa-dosa ini tak hanya berlaku bagi industri otomotif lho. Jadi silakan berhati-hati.
Editor | : |
KOMENTAR