Assen – Honda dan Marc Marquez menyatakan Valentino Rossi yang memotong tikungan setelah terjadi senggolan pada tikungan terakhir di MotoGP Belanda, mengambil keuntungan untuk memenangkan lomba.
Rossi dan Marquez terlibat duel sengit di sirkuit Assen sejak awal lomba hingga lap terakhir dengan hasil Rossi meraih kemenangan ketiganya musim ini, ketika Marquez membuat kesalahan di chicane (tikungan ganda).
Pada lap terakhir, Marquez yang menyalip dari dalam saat menikung ke kanan, menyenggol Rossi. Motor Rossi mengarah ke gravel lalu memotong tikungan ke kiri yang bagian dari chicane dan kembali masuk trek kemudian finish 1,2 detik di depan Marquez.
Team principal HRC, Livio Suppo menyatakan bahwa tindakan Rossi itu melanggar aturan. “Pastinya, Marc tidak senang dengan hal itu,” katanya.
“Oke, mereka saling bersenggolan, tetapi kemudian Rossi mengambil keuntungan, memotong tikungan terakhir,” lanjutnya sambil berharap akan ada keputusan dari pengawas lomba.
Suppo membela sepak terjang Marquez yang menyebabkan terjadinya senggolan. “Itu tikungan terakhir, lap terakhir. Jadi saya tidak berpikir dia melakukan sesuatu yang terlalu agresif, terus terang saja,” jelasnya.
“Yang pasti, Valentino sangat cerdas, Valentino adalah Valentino. Dia mengambil yang terbaik dari kesempatan yang sulit. Tetapi peraturan mengatakan, Anda tidak bisa memotong trek. Jadi mari kita menunggu untuk melihat apa keputusan pimpinan lomba,” lanjutnya.
Race Director MotoGP, Mike Webb sudah mengambil keputusan dan menyebut kejadian itu sebagai racing incident. Tidak ada keuntungan yang diperoleh akibat kontak antara Marquez dan Rossi.
Marquez yang finish runner-up menganggap dirinya sebagai pemenang. Ia senang bisa kembali bersaing di barisan depan dan naik podium lagi. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR