Hal ini disinyalir karena sistem sensor yang diletakkantepat digaris start sangat sensitif. "Begitu ban sudah pada posisi startmaka sensornya akan mengunci posisi ban tersebut, jika ada pergerakan sedikitsaja maka sensor tersebut memberi sinyal ke komputer panitia dan pesertatersebut dinyatakan jump start," ungkap Adit salah satu panitia.
Ahasil, dalam babak penyisihan di kelas non seeded ada 80-anstarter, yang kena jump start ada 35 starter. Berarti hampir setengahnyaterkena jump start. "Kalau saya kurang setuju dengan sensor baru ini. Tapimau gimana lagi, jadinya kita yang menyesuaikan," ujar Vincent dariVincent Racing Gallery.
Sensor ini merupakan alat yang digunakan pada garis start. Sensormemang pakai yang lama, namun ternyata settingannya baru diaplikasikan. Kemungkinanhal ini yang bikin lebih sensitif dalam pembacaanya.
Pendapat yang berbeda datang dari Sony Dwi Kuncoro, ownerdari tim Gafisco Divara, menurutnya tingkat konsentrasi peserta masih kurangdan diharapkan nantinya bisa beradaptasi dengan alat tersebut
Hmm.. bukannya lebih sensitif bisa berarti lebih akurat, ya?(otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR