Eropa – Red Bull mengatakan jika hubungannya berakhir dengan Renault setelah musim 2016, pilihannya hanya Mercedes dan Ferrari jika tim ingin mengganti mesin mulai 2017.
Ketegangan antara tim Red Bull dan Renault kian tinggi, menyusul kekecewaan yang dialami tim bermarkas di Milton Keynes, Inggris itu. Tampaknya tidak akan ada perpanjangan kontrak mereka yang berjalan sampai akhir 2016.
Sementara Renault masih memikirkan apakah iya atau tidak rencana mengambil alih tim Lotus untuk menghidupkan kembali tim kerjanya. Begitu juga Red Bull, akan mengevaluasi pilihannya.
Spekulasi awal tahun ini menyebut ada hubungan antara Red Bull dan Audi. Penasihat motorsport tim Red Bull, Helmut Marko mengecilkan kemungkinan VW/Audi atau pabrikan baru lainnya yang siap bersaing di 2017.
“Mesin itu suatu hal yang rumit,” kata Helmut Marko. “Bukan berarti bahwa Anda mengatakanya ‘Oke, kita lakukan’. Anda harus bersama tiga tahun, jika Anda membuat keputusan seperti itu adalah investasi keuangan yang besar,” lanjutnya.
“Kalau saya pejabat pabrikan mobil besar, saya ingin melihat, kemana F1 maunya? Peraturannya apa? Apakah stabil? Ada banyak tanda tanya yang akan saya katakan,” tutur Helmut Marko.
Ini berarti Red Bull akan menerima baik tawaran dari Ferrari atau membujuk Mercedes untuk mengakhiri keengganannya memasok mesin. “Kami sedang mencari pilihan,” tegasnya.
Red Bull bermitra dengan Renault sejak 2007. Empat kali meraih gelar juara dunia konstruktor berturut-turut dari 2010 sampai 2013. Membawa Sebastian Vettel juara dunia di tahun yang sama.
Namun sejak dimulainya era baru mesin turbo 1.600 cc pada 2014, Renualt kalah bersaing dengan Mercedes. Saat itu menempati posisi kedua klasemen konstruktor dengan hanya meraih 3 kali menang.
Musim ini hubungan Red Bull dan Renault kian panas, mobil balap mereka sering bermasalah. Setelah 10 seri, Red Bull-Renault di posisi 4 klasemen konstruktor di belakang Mercedes, Ferrari dan Williams-Mercedes.
Balapan terakhir di GP Hongaria, kedua pembalap Red Bull naik podium 2 dan 3. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR