Gerry Salim bak permata yang terus digosok agar kian mengilap. Setelah menjajal NSF250R di Sepang beberapa waktu lalu, juga adaptasi serta pengenalan kondisi di Jepang akhir Maret lalu, Gerry tampaknya benar-benar dipersiapkan serius menghadapi kejurnas balap roda dua Jepang. Tak kepalang tanggung, Gerry Laurens, panggilan akrab pembalap kelahiran 19 April 1997 diplot untuk menetap di negeri Sakura agar lebih afdol lagi persiapannya.
"Pendekatan ini agar pembalap lebih bisa lekas beradaptasi dan mandiri sehingga terbentuk karakter yang lebih matang," cerita Anggono Iriawan selaku Manajer Safety Riding & Motorsport PT Astra Honda Motor (AHM).
GERRY ‘CHEETAH’
Ada aneka keunikan selama Gerry Salim melakukan preparasi menghadapi kompetisi balap di negeri Sakura. Sepak terjang dan juga performa Arek Suroboyo itu sempat membuat decak kagum sang mentor Shinya Nakano.
Dengan bimbingan Shinya Nakano sebagai mentor, Gerry bisa pamer
prestasi di kejurnas balap motor Jepang tahun ini
"Performa Gerry benar-benar terus meningkat. Kemampuan beradaptasinya pun bagus dan bahkan dia bisa mengimbangi pembalap terbaik di sini dengan selisih waktu yang tidak jauh," cerita Super Shinya.
Sampai-sampai, karena kecepatan Gerry, juga ia berasal dari tim Honda Banten yang punya ikon Cheetah, Shinya memberikan nickname alias nama panggilan ‘Gerry Cheetah’.
Gerry Salim tampil di ajang J-GP3 atau setara dengan Moto3
Tak hanya julukan. Super Shinya pun memberikan input terkait nomor start Gerry. Maklum, sempat bingung dengan nomor berapa yang ingin dipakai. Sebab Gerry identik dengan nomor 11 yang punya kesan tersendiri di musim lalu saat berlaga di Asia Dream Cup.
Namun karena nomor itu sudah ada yang memakainya, Super Shinya pun menawarkan Gerry untuk memakai nomor 56, nomor yang dipakainya saat masih berkiprah di ajang GP250, GP500 dan MotoGP. Gerry kabarnya sangat senang dengan tawaran ini.
"Sebab ditakar-takar dan dihitung-hitung angka 5 dan 6 kalau dijumlahkan jadi 11, sama dengan nomor Gerry musim kemarin," terang Anggono yang menemani Gerry beradaptasi di kompetisi di negeri Sakura itu.
Alhasil, dengan segala persiapan dan perkembangan yang dipamerkan, Gerry menghadapi kompetisi All Japan Road race Championship, ada indikasi bakal lebih baik performanya. Belum lagi ditopang oleh mentor sekaliber Shinya Nakano yang notabene mengantungi jam terbang tak disangsikan lagi di pentas dunia. Semoga saja Gerry bisa bersinar di AJRR Championship musim ini.
Semoga berhasil dan sukses. (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR